WahanaNews.co | Bencana banjir dan tanah longsor menerjang sejumlah
daerah di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat,
Selasa (27/10/2020), dipicu hujan dengan intensitas tinggi. Struktur tanah
yang labil menyebabkan tanah longsor. Dua orang warga meninggal akibat
tertimbun longsor.
Humas Basarnas Kantor SAR Bandung, Seni Wulandari, mengatakan, longsor terjadi di dua kecamatan di
Kabupaten Pangandaran, yaitu Padaherang dan Langkaplancar.
Baca Juga:
Viral Kades Nyawer di Klub Malam, Dana Desa Rp130 Juta Terancam Ditahan
"Di Kecamatan Padaherang, tepatnya di Blok Baliken, Dusun
Pangasinan, Desa Pasirgeulis, dua warga meninggal dunia atas nama Irut (70) dan
Sunarsih (68) akibat tertimbun longsor. Keduanya sudah berhasil
dievakuasi," katanya.
Lima rumah dengan 12 jiwa terdampak langsung. Mereka sementara
mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Di wilayah lainnya, tepatnya di Kecamatan Sidamulih dan Parigi, bencana banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas
tinggi. Banjir terjadi di Dusun
Cimanggu, Dusun Cikalong, Desa Cikalong Kecamatan Sidamulih, serta
Dusun Sukasari, Dusun Karangnangka, Desa Bojong, Kecamatan Parigi.
Baca Juga:
Tewas Saat Sembelih Sapi Kurban, Detik-detik Terakhir H. Cholid Bikin Merinding
Total, 1.039 jiwa terdampak banjir dan ratusan rumah terendam.
Bencana banjir tidak hanya terjadi di Pangandaran. Peristiwa serupa terjadi juga di Ciamis.
"Kita juga melakukan operasi SAR di Ciamis. Kita bersama
sejumlah unsur melakukan evakuasi warga di Desa Purwasari," ungkapnya.
Banjir di Ciamis menyebabkan sejumlah warga terpaksa mengungsi di
sejumlah tempat,
mulai dari
kantor desa, balai desa, masjid, sekolah madrasah, hingga pondok pesantren.
"Banjir di Ciamis sempat tingginya mencapai dua meter. Banjir
ini di dua kecamatan, yaitu Banjarsari dan Banjaranyar. Ada lima desa yang
terdampak, mulai Banjarsari, Cibadak, Purwasari, Cikaso, dan Sindangrasa.
Jumlah warga yang terdampak mencapai 824 kepala keluarga," jelasnya.
Longsor Putus Jalur Selatan Garut-Tasik
Jalur selatan Jawa, yang menghubungkan Garut dengan Tasikmalaya, terputus akibat longsor. Kabid Pencegahan dan
Kesiapsiagaan BPBD Garut, Tubagus Agus Sofyan, mengatakan, longsor
terjadi akibat wilayah tersebut diguyur
hujan
dengan intensitas tinggi.
"Bencana tanah longsor telah menggerus kedua bagian bahu
jalan,
yakni dari arah Garut longsor sebelah kanan kurang lebih lebar 8 meter dan
sebelah kiri 5 meter," kata Tubagus.
Hingga berita ini diturunkan, jalur tersebut belum bisa dilewati
oleh kendaraan,
karena kondisinya yang bisa membahayakan pengguna.
"Saat ini penanganan sedang dilakukan oleh Dinas PUPR Provinsi dan Kabupaten.
Mudah-mudahan secepat mungkin bisa dilalui kendaraan roda empat dan dua dengan
aman," tutupnya. [qnt]