WahanaNews.co | Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, dorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat untuk menjadikan kopi sebagai salah satu komoditas unggulan daerah.
Mengingat, kopi produksi wilayah tersebut memiliki kualitas yang sangat baik.
Baca Juga:
Pemudik Apresiasi Kehadiran SPKLU PLN di Sumatera Selama Momen Mudik Lebaran 2024
"Salah satunya itu kopi arabica Solok Minang yang sangat enak. Sumbar bisa jadi pemasok yang tinggi kopi ke pasar internasional karena permintaan pasti selalu tinggi ke Indonesia,” ujarnya saat berada di Padang, Sumbar, lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Sabtu (2/7).
Menurut dia, cupping score (penilaian kualitas kopi) kopi solok bisa mencapai nilai 85 poin dari maksimal 100 poin.
Karena itu, ia menyarankan Pemprov Sumbar dapat menjadikan kopi jenis tersebut sebagai komoditas unggulan daerah.
Baca Juga:
Ke Sumatera Via Merak, H-10 Lebaran Sudah 24 Ribu Kendaraan Nyeberang
Lebih lanjut, Menkop menyarankan para petani kopi dilibatkan dalam rantai bisnis kopi termasuk antara lain masuk ke dalam struktur kelembagaan koperasi dengan tujuan pembiayaan dari perbankan maupun lembaga pembiayaan lain lebih mudah masuk sehingga industri kopi di Sumbar semakin berkembang bahkan hingga kancah global.
“Secara nasional, pemerintah telah menetapkan tanah-tanah perhutanan sosial yang dipinjamkan ke petani juga ditanami oleh berbagai bibit produktif, seperti sayur mayur maupun kopi. Sebab, saat ini isu produksi kopi di tanah air adalah terkait produktivitas Indonesia yang masih rendah,” ungkap dia.
Bagi Teten, petani kopi maupun pelaku usaha coffee shop penting untuk bergabung ke dalam koperasi, apalagi jika petani turut bergabung ke dalam rantai korporatisasi petani.