Di waktu yang bersamaan, kata Didik, terjadi juga aksi saling kejar dan lempar yang mengakibatkan korban meninggal dunia dari pihak pekerja.
"Korban dari tenaga kerja lokal sebanyak dua orang dan TKA satu orang meninggal dunia," bebernya.
Baca Juga:
Thailand Tuding Kamboja Tanam Ranjau di Perbatasan, Lima Prajurit Kehilangan Kaki
Didik mengklaim bentrok tersebut dapat dikendalikan setelah petugas kepolisian melerai dua kelompok pekerja yang terlibat bentrok dan mengimbau untuk membubarkan diri. Sementara untuk TKA diamankan dan dievakuasi di lokasi smelter 2 PT GNI.
Akan tetapi, aksi pembakaran mess karyawan yang dilakukan sekitar 500 massa pekerja kembali terjadi dan merusak 5 unit kendaraan milik PT GNI.
"Mess karyawan wanita nyaris ikut terbakar. Namun petugas berhasil evakuasi karyawan wanita yang berada di dalam mes. Kemudian ada 5 mobil yang dibakar," tuturnya.
Baca Juga:
Ceramah Rizieq Shihab di Pemalang Ricuh, 5 Orang Terluka Disabet Senjata Tajam
Aksi pekerja pun terhenti setelah petugas kepolisian yang menggunakan kendaraan taktis untuk menghalau pergerakan para pekerja dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi bentrokan tersebut.
Sejauh ini polisi sudah mengamankan 69 pekerja tambang PT GNI.
"Mereka juga menyerang dan melempari petugas sehingga diberikan tembakan gas air mata. Ada 69 orang kita amankan bersama barang buktinya," pungkasnya. [rna]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.