Situasi yang mengerikan juga melibatkan sopir Bus Eka yang tertekan oleh badan bus.
Sopir Bus Eka masih dalam keadaan hidup ketika dilakukan evakuasi.
"Evakuasi terhadap sopir memakan waktu lebih dari dua jam. Pada awalnya dia masih hidup, tetapi saat kami melakukan evakuasi, dia meninggal dunia," kata Yoyok.
Baca Juga:
Air Mata Tak Berhenti Mengalir, Tersangka Mutilasi di Ngawi Luluh Saat Ditanya Soal Ini
Yoyok juga menyatakan bahwa dia membantu dalam evakuasi korban perempuan pejalan kaki yang juga menjadi korban dalam kecelakaan ini.
Korban lainnya adalah kernet Bus Sugeng Rahayu yang terlempar keluar dari kendaraan.
Saat dievakuasi, kernet tersebut masih dalam keadaan hidup.
Baca Juga:
Pelaku Mutilasi di Ngawi Ternyata Aktivis Sosial dan Ketua Perguruan Silat
"Kita evakuasi ada 3 korban meninggal, dua sopir dan satu warga pejalan kaki serta satu kernet bus kondisinya seperti ngorok," katanya.
Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono mengatakan, kecelakaan tersebut menyebabkan 3 orang meninggal dan 17 luka luka.
"Untuk korban ada 3, sementara untuk luka-luka ada 17 (orang). Semua sudah dievakuasi. Untuk penyebab kita masih mengumpulkan keterangan," ujarnya.