"Saya duduknya pas di belakang sopir, tahu-tahu sudah di luar bus dan dievakuasi ke sini (Rumah Sakit Geneng)," katanya.
Dia mengaku menumpang Bus Sugeng Rahayu menuju Solo untuk memeriksakan kesehatan istrinya setelah operasi.
Baca Juga:
Air Mata Tak Berhenti Mengalir, Tersangka Mutilasi di Ngawi Luluh Saat Ditanya Soal Ini
"Istri saya dirujuk ke RSUD dr Soeroto Ngawi. Saya sendiri luka di bagian kepala," ujarnya.
Sementara itu Yoyok Nugroho, salah satu anggota relawan evakuasi, mengatakan, kerasnya tabrakan dua bus itu membuat suaranya terdengar sampai 1 kilometer dari lokasi kejadian.
Ketika dia tiba di tempat kejadian, bersama dengan tiga warga lainnya, dia berusaha untuk melakukan evakuasi terhadap kedua sopir yang mengalami kondisi yang sangat serius.
Baca Juga:
Pelaku Mutilasi di Ngawi Ternyata Aktivis Sosial dan Ketua Perguruan Silat
"Saat kami tiba, sopir bus Sugeng Rahayu masih terjepit di kursinya di depan Bus Eka. Kondisinya sangat kritis ketika kami melakukan evakuasi," kata dia di lokasi insiden pada Kamis (31/08/2023).
Yoyok menambahkan bahwa kondisi sopir Bus Sugeng Rahayu sangat memprihatinkan karena kakinya terputus dan bagian tersebut sempat dicari.
"Potongan kaki kanannya saya temukan di bawah bus Eka, dan kami segera melanjutkan proses evakuasi," tambahnya.