WahanaNews.co, Makassar - Anggota TNI yang diduga melakukan penyerangan dan teror di rumah milik Ketua Bappilu Partai Gerindra Sulawesi Selatan, Harmansyah diperiksa oleh pihak Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV Makassar.
"Iya, untuk sementara oknum anggota tersebut, saat ini dalam pemanggilan oleh pihak Denpom IV/Makassar untuk dilakukan pemeriksaan dalam proses penyelidikan," kata Kapendam XIV Hasanuddin, Kolonel Inf Mangapul Hutajulu kepada CNN Indonesia, dilansir Rabu (5/9).
Baca Juga:
Soal Teror Rumah Bappilu Gerindra Sulsel, Serma Arifuddin Adik Mentan Mangkir Panggilan Denpom
Meski demikian, Mangapul enggan menyebutkan berapa jumlah personel TNI yang diduga melakukan penyerangan ke rumah Ketua Bappilu Partai Gerindra Sulsel, Selasa (4/9) lalu.
"Sementara dalam proses penyelidikan. Demikian saat ini yang sedang dilakukan ya," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah anggota TNI mendatangi rumah Harmansyah dan mengacungkan senjata ke warga. Kejadian itu terekam dalam kamera CCTV di lokasi. Bahkan, salah satu oknum TNI mengancam akan membunuh Ketua Bappilu Gerindra Sulsel tersebut dan akan menculik istri serta anaknya.
Baca Juga:
Kantor KPU Jakut Diteror OTK, Dilempari Bangkai dan Tulisan Ancaman
"Mereka bawa pistol, dia kasih masuk pelurunya terus dia tunjuk-tunjuk warga pakai senjata. Katanya 'saya mau kembali lagi malam dan subuh, saya mau bermalam disini, kalau saya tidak ketemu dengan bapak Harmansyah saya mau culik istri dan anaknya'," kata istri Harmansyah, Reny.
Akibat kejadian itu, Reny bersama 4 orang anaknya mengalami trauma dan ketakutan dan melaporkan kasus tersebut ke pihak Denpom Makassar. Gerombolan pria berbaju loreng tersebut, kata Renny, mengaku anggota TNI yang bertugas di Kabupaten Barru.
"Bapak sementara ada di Denpom melapor. Saya trauma, ketakutan, anak-anak juga trauma, karena tentara berbondong masuk teras rumah. Katanya ini tentara dari Barru," ungkapnya.