WahanaNews.co | Di tengah-tengah aksi unjuk rasa, Gubernur Maluku Murad Ismail melontarkan tantangan duel pada pendemo asal Batabual, Kabupaten Pulau Buru, Maluku, pada Sabtu, (9/7) kemarin.
Ajudan Gubernur Maluku Murad Ismail sempat merampas ponsel wartawan Moluca TV Sofyan Muhamadiya, dan menghapus paksa rekaman video tersebut.
Baca Juga:
Modus VCS, Pria Berinisial MD Raup Rp 100 Juta Lewat Pemerasan Puluhan Korban
Sofyan mengaku sempat didatangi seorang ajudan usai mengambil gambar terkait aksi gubernur yang mengajak mahasiswa berkelahi.
Ajudan, kata dia sempat mengikutinya dan meminta video yang direkam tersebut segera dihapus. Namun, Sofyan menolak dan sempat memperkenalkan identitas wartawan Moluca TV lewat kartu pers.
Ajudan lantas merampas ponsel wartawan dan membuka file penyimpanan video terkait gubernur yang direkam wartawan. Saat menemukan video itu, sambungnya, ajudan kemudian meminta nomor WhatsApp untuk mengirim video ke ponsel.
Baca Juga:
Profesi Wartawan Terseret Konten Parodi, Ini Reaksi Tokoh Pers dan Pengamat soal Konten Saif Hola
Setelah video tersebut berhasil terkirim, ajudan lantas mengedit video yang merekam aksi ajakan berkelahi Gubernur Maluku Murad Ismail dengan mahasiswa dari Kecamatan Batabual, Kabupaten Pulau Buru.
"Ponsel saya dirampas, video rekaman gubernur dihapus, ajudan juga mengedit video gubernur, setelah mengedit dia kembali mengirim video ke saya dan bilang kamu pakai video yang barusan saya kirim saja," ujarnya saat dihubungi wartawan, Sabtu (9/7).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Maluku Titus Renwarin saat diminta klarifikasi soal peristiwa ini belum merespons. Dia hanya menjawab soal rekaman video aksi Gubernur Murad menantang kelahi.