"Yang viral duluan itu kan sudah naik sidik, kalau yang video kedua masih dalam penyelidikan. Karena setelah kita fokus mendalami yang viral pertama, kemudian pemeriksaan didalami lagi baru ada penyampaian-penyampaian dari anak-anak itu memang kalau itu mereka juga ada yang disitu," tuturnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa orang tua korban dari video hari Senin juga telah melaporkan kasus ini ke kepolisian setelah penyelidikan menunjukkan bahwa perundungan tersebut dilakukan oleh kelompok yang sama.
Baca Juga:
Siswa Dibully hingga Masuk RS, SMK Gorontalo Sebut Tak Ada Perundungan
Saat ini kasus perundungan dalam video yang pertama telah naik sidik, dengan menetapkan dua tersangka. Pihak kepolisian juga masih melakukan pemeriksaan terhadap delapan orang siswa lainnya yang diduga terlibat.
Nantinya hasil pemeriksaan akan menunjukkan apakah akan muncul tersangka baru atau tidak dari keturutsertaan mereka di TKP. Sedangkan pada kasus video hari Senin, kepolisian baru meminta keterangan 3 orang siswa yang terlibat.
"Untuk video yang hari Senin (siswa) yang diperiksa kemarin baru tiga, karena kita baru fokus yang Selasa," jelasnya.
Baca Juga:
Bela Orang Tua saat Diolok-olok, Pelajar SMA di Bagan Sinembah Digorok Temannya Sendiri
Sebelumnya, polisi telah menetapkan dua tersangka dalam kasus perundungan yang terjadi di SMPN 2 Cimanggu. Pelaku-pelaku ini adalah siswa kelas 9 yang bersekolah di salah satu SMP di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap.
Tindakan perundungan yang dilakukan oleh MK terekam dalam sebuah video yang kemudian menjadi viral. Dalam rekaman tersebut, pelaku melakukan pemukulan dan tendangan berulang kali terhadap seorang siswa SMP lainnya.
Video brutal yang menjadi viral akibat tindakan MK tersebut memicu kemarahan masyarakat, yang bahkan sampai datang ke rumah pelaku. Dalam video yang beredar, banyak orang berkumpul di depan rumah pelaku saat polisi menangkapnya pada Rabu (27/9/2023).