WahanaNews.co | Beredar pesan modus penipuan yang mencatut nama Sekretaris Daerah (Sekda) Majalengka, Eman Suherman.
Modusnya, pesan itu menawarkan bantuan untuk digunakan oleh korban di lembaga yang menjadi tempat kerjanya.
Baca Juga:
Irfan Budiman Imbau Masyarakat Waspadai Modus Penipuan Saat Transaksi Digital
Dalam tangkapan layar pesan tersebut yang diterima salah satu media nasional Tribun, memperlihatkan bahwa orang yang tidak bertanggung jawab itu awalnya memperkenalkan jika dirinya Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Majalengka.
Setelah itu, pelaku menanyakan terkait perkembangan pembelajaran para murid di sekolahnya.
"Perkenalkan saya dengan Bpk H Eman Suherman selalu Sekda Majalengka. Salam kenal sebelumnya dan sehat selalu sekeluarga amin yarabb aalamiin," tulis pesan yang dikirim oleh nomor WhatsApp 085732877269 yang diterima WahanaNews.co, Sabtu (16/7/2022).
Baca Juga:
Polresta Bandara Soetta Ungkap Kasus Penipuan Tukar Kartu ATM Rp168 Juta
Selanjutnya, nomor tersebut menjelaskan maksud dan tujuannya.
Yakni, untuk menyalurkan sebuah bantuan demi mengembangkan kegiatan pembelajaran tahfidz para santri serta bisa membantu melengkapi fasilitas sekolah tersebut.
"Alhamdulillah saya mau menyampaikan dan menyalurkan amanah bantuan pribadi dari Wabup Majalengka untuk membantu mengembangkan kegiatan pembelajaran tahfidz para santri serta bisa membantu melengkapi fasilitas prasarana dan juga memberikan dukungan guru pembimbing dan pengurus Raudlatul Athfal Al Barokah," tulisnya lagi.
Saat dikonfirmasi, Sekda Majalengka, Eman Suherman menyebut, pesan dari nomor tersebut bukan dirinya.
Bahkan, ia meminta siapa pun yang mendapatkan pesan dari nomor tersebut untuk mengabaikannya.
"Ia benar, sudah menyebar pencatutan nama saya untuk melakukan penipuan, mohon untuk disebarluaskan, jangan ditanggapi dan abaikan," ujar Eman.
Selain itu, dirinya juga berharap agar masyarakat yang mendapatkan pesan dari nomor tersebut untuk segera melapor ke pihak berwajib.
Agar, segera ditindaklanjuti dan pelaku segera ditangkap.
"Kalau perlu laporkan ke polisi," ucapnya.
Sementara, pihak yang nyaris menjadi korban penipuan orang yang mengaku Sekda adalah pengurus Rumah Tahfidz Tanzilul Kariim Majalengka.
Petugas Administrasi Yayasan Tanzilul Kariim Majalengka, Fika Annisa Sabrina menceritakan, ia mendapatkan pesan melalui WhatsApp yang memperkenalkan sebagai Sekda Eman Suherman.
Pelaku, menurutnya, mengaku akan memberikan bantuan kegiatan Program Rumah Tahfidz dari uang pribadi Wakil Bupati Majalengka.
Selanjutnya, orang tersebut meminta dokumentasi kegiatan rumah tahfidz.
Diungkapkan Fika, sebelum membalas dan memenuhi permintaannya, ia mengecek kebenaran nomor tersebut ke grup pengurus Rumah Tahfidz Tanzilul Kariim.
Sebab, ada keraguan kalau itu Sekda, bahkan ia menduga hal tersebut modus penipuan.
"Oleh karena itu, Alhamdulilah setelah dikroscek, itu bukan Pak Sekda, sehingga saya abaikan saja. Kami harus tetap hati-hati dan waspada,” jelas Fika. [rsy]