"Itu baru dari nasi kotak saja. Masih banyak kebutuhan lainnya seperti kebutuhan sekunder, transportasi, akomodasi hotel dan lainnya," tukas Gusri.
Info dan data yang dihimpun, sebelum dan pasca parhelatan
'Barus Bershalawat Untuk Indonesia', seluruh penginapan yang ada Kota Barus penuh. Selain itu, permintaan kebutuhan primer seperti makan dan minum meningkat.
Baca Juga:
Pelindungan Konsumen Sistem Pembayaran
"Alhamdulillah, hotel kita beberapa hari ini penuh. Permintaan makanan juga meningkat tajam," ucap salah seorang pengusaha hotel di Barus.
Pedagang makanan dan minuman yang berlokasi di tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara, juga ketibaan rezeki. Pengunjung terlihat betah dilokasi ini, sambil menikmati kuliner yang disediakan pengusaha warung makanan.
"Lumayanlah bang. Syukur juga ada acara seperti ini," sebut perempuan pengusaha warung makanan dengan senyum sumringah.
Baca Juga:
Menuju Satu Dekade Memberi Manfaat, Pemerintah Terus Dorong KUR untuk Usaha Produktif
Kesemuanya ini dapat disimpulkan bahwa, acara 'Barus Bershalawat Untuk Indonesia' membuat ekonomi Kota Barus bergairah. Multipler efect secara ekonomis sangat terasa. Semoga warga Barus mendapatkan berkah lainnya, setelah selesainya acara ini.
Namun perlu ditegaskan, para penduduk yang berdagang jangan hanya mengambil keuntungan sesaat, dengan menaikkan harga diatas harga standar. Jika hal ini terjadi, maka kepercayaan dan minat para wisatawan yang berkunjung akan berkurang.
Kiranya pasca kegiatan tersebut, akan dapat bermanfaat kepada warga Barus. Tidak hanya dampak secara ekonomi saja, tetapi juga untuk peningkatan pendidikan, kebudayaan dan lainnya. [tum]