Sementara itu, Kepala Dusun (Kadus) Otay, menambahkan, dengan kejadian ini banyak warganya yang terkena dampak dari asap pembakaran sampah.
Bahkan, ada yang terkena Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) karena asap dan bau yang sangat menyengat. Tak hanya itu, ada juga yang terkena penyakit kulit dari debu akibat terbawa angin hingga ke pemukiman.
Baca Juga:
Biaya Pengobatan Penyakit Pernapasan Akibat Polusi Udara Mencapai Triliunan Rupiah untuk BPJS
Bahkan, kondisi tersebut menyebabkan seorang balita sampai dirawat di RSUD Sumedang selama 5 hari karena terkena ISPA.
"Kemarin sudah dilakukan penyuluhan oleh Polsek dan Koramil untuk pemulung yang ada di lokasi. Itu salah satu bentuk upaya dari Pemdes Cibereum Wetan, tetapi belum ada respon dari DLHK. Harus nya kan ada perhatian lebih dari DLHK karena itu adalah tanggung jawab dari Lingkungan Hidup," katanya.
Otay juga menambahkan, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir sempat melakukan pemantauan di awal menjadi Bupati saat itu.
Baca Juga:
Tekan Polusi Udara, PLN UID Jakarta Raya dan Sudin Lingkungan Hidup Jakpus Gelar Uji Emisi Kendaraan Operasional
Bupati sempat melihat lokasi dan mengatakan ingin mengadakan untuk pengolahan sampah.
"Tetapi hingga saat ini belum ada realisasi dari pak Bupati. Kalau tidak percaya, untuk para pejabat terkait, supaya merasakan apa yang kami rasa, lihat ke lokasi nya coba di sore hari," tuturnya.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.