Banjir di halaman sekolah itu tampak setinggi lutut atau lebih dari 30 cm. Saat itu suasana masih hujan deras.
Tak jauh dari halaman sekolah, ada sejumlah siswa lain yang juga bermain bersama. Mereka seperti ada di panggung kecil.
Baca Juga:
Tiba di Indonesia, Paus Fransiskus Disambut Menteri Agama, Kardinal dan Ketua KWI
Di bagian belakang panggung kecil atau mimbar sekolah tersebut ada sebuah tembok.
Namun, tiba-tiba tembok tersebut roboh dan menimpa siswa-siswa yang bermain di panggung tersebut. Tembok tersebut bukan tembok bangunan kelas.
Suasana di MTs Negeri 19 saat itu, para siswa juga berada di luar kelas. Di antaranya ada yang melihat momen robohnya tembok hingga menimpa sejumlah siswa tersebut.
Baca Juga:
IPHI Minta KPK Serius Usut Dugaan Korupsi Kuota Haji Khusus
Dari video yang lain, tampak siswa berusaha keluar dari impitan tembok yang roboh tersebut. Terdengar suara teriakan histeris dari sejumlah siswa di sekolah tersebut.
Kapolsek Cilandak, Kompol Multazam Lisendra, mengatakan tembok itu diduga roboh akibat luapan banjir. Tembok tersebut roboh akibat terdorong banjir.
Selain tiga orang tewas, tiga siswa juga mengalami luka-luka. Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, melaporkan jumlah korban luka akibat insiden robohnya tembok MTsN 19 di Pondok Labu, Jakarta Selatan, menjadi tiga orang. Isnawa menuturkan saat ini seluruh korban telah mendapatkan perawatan di RS Prikasih.