Di kota Tampere di Finlandia barat, siswa diperbolehkan menggunakan ponsel saat istirahat, tetapi hanya di luar gedung sekolah.
Badan Pendidikan Nasional Finlandia telah menyerukan aturan yang lebih ketat daripada yang tercantum dalam undang-undang, merekomendasikan pelarangan penggunaan perangkat seluler selama waktu makan dan pembatasan penggunaannya selama istirahat.
Baca Juga:
Dolar Tersingkir, 93% Transaksi EAEU Kini Gunakan Mata Uang Lokal
Dalam putaran terakhir penilaian OECD untuk tahun 2022, 41 persen siswa Finlandia mengatakan penggunaan sumber daya digital mengganggu mereka dalam semua atau sebagian besar pelajaran matematika, angka yang jauh lebih tinggi daripada rata-rata OECD sebesar 31 persen.
2. Denmark
Finlandia tidak sendirian dalam menyadari dampak negatif penggunaan ponsel terhadap nilai. Awal tahun ini, Denmark mengumumkan larangan penuh penggunaan ponsel di sekolah, dengan alasan kekhawatiran bahwa sekolah akan "dijajah oleh platform digital."
Baca Juga:
Indonesia Bergerak Cepat Hadapi Tarif AS, Usulkan Proposal Komprehensif dan Fair
Ketua komisi kesejahteraan Denmark mendesak negara-negara Eropa lainnya untuk mengadopsi aturan serupa setelah temuan menunjukkan bahwa 94 persen remaja Denmark memiliki akun media sosial sebelum usia 13 tahun dan menghabiskan rata-rata tiga jam setiap hari di platform seperti TikTok dan YouTube.
3. Prancis
Kebijakan serupa telah diadopsi di Prancis, yang melarang penggunaan telepon di sekolah pada tahun 2018. Negara ini sedang menguji coba "jeda digital" untuk anak di bawah usia 15 tahun.