WahanaNews.co | Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito dan Permaisuri Masako mengunjungi Museum Nasional (Monas) Jakarta.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengatakan hal itu bukti ketertarikan mereka terhadap kebudayaan Indonesia.
Baca Juga:
Kemendikbudristek Siap Identifikasi 9 Kerangka Tentara Jepang Korban PD II di Biak
“Kunjungan Kaisar ini buat kita sangat istimewa dan memperlihatkan kunjungan Kaisar ini tidak melulu soal ekonomi dan kerja sama geopolitik di kawasan, namun juga soal kebudayaan,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid di Monas Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Hilmar mengaku kunjungan Kaisar Naruhito sangat bermakna baik bagi Kemendikbudristek maupun Museum Nasional mengingat Kaisar bersama Permaisuri Jepang itu sangat terkesan dengan berbagai koleksi di museum ini.
Ia bercerita Kaisar Naruhito sangat berminat dengan seluruh penjelasan yang disampaikan oleh para Kurator Museum Nasional mulai dari mengenai peradaban manusia di Indonesia, keragaman budaya dan kesenian, sistem irigasi hingga koleksi emas.
Baca Juga:
Kemendikbudristek Siapkan Anggaran Rp14,69 Triliun untuk Program KIP Kuliah 2025
“Kaisar memang punya perhatian khusus soal air karena dulu bidang studinya adalah itu. Tapi setelah saya lihat tadi minatnya sebenarnya lebih luas tidak hanya air tapi juga soal sejarah, kebudayaan dan bahasa,” ucapnya.
Bahkan Kaisar Naruhito beserta rombongan sempat takjub ketika Hilmar menjelaskan bahwa Indonesia memiliki 17 ribu pulau dengan 1.100 etnik serta 600 bahasa.
Hilmar menuturkan bagi Kaisar dan Permaisuri Jepang hal tersebut sangat menarik mengingat Indonesia tetap bisa hidup berdampingan, bersatu, dan damai, meski banyak perbedaan.
“Yang mereka bilang menakjubkan karena ternyata kita bisa hidup bersama di negeri yang begini besar. A country so diverse,” jelasnya.
Kepala Monas, Ni Luh Putu Candra Dewi mengatakan, koleksi-koleksi yang dikunjungi oleh Kaisar Naruhito di museum ditentukan langsung oleh pihak Jepang yang disesuaikan dengan keinginan dan ketertarikan Kaisar.
“Koleksi-koleksi yang dikunjungi oleh Kaisar terutama Prasasti Tugu itu ditentukan langsung oleh pihak Jepang,” tutupnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]