WahanaNews.co | Seluruh perguruan tinggi vokasi diminta harus memprioritaskan praktisi mengajar untuk memberikan perspektif yang lebih kontekstual pada mahasiswa.
“Saya berharap keterlibatan dan dukungan pimpinan Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) dalam pelaksanaan Program Praktisi Mengajar Angkatan 2, dapat berlangsung lebih masif di masa mendatang,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (18/2/2023).
Baca Juga:
Kemendikbudristek Siap Identifikasi 9 Kerangka Tentara Jepang Korban PD II di Biak
Kiki menuturkan kehadiran praktisi di kampus merupakan hal yang sangat penting bagi pengembangan dan penguatan pendidikan vokasi agar proses pembelajarannya berbasis praktik di dunia kerja.
Pembelajaran dengan perspektif yang lebih kontekstual bisa diterapkan melalui teori-teori yang diberikan oleh dosen maupun bahan-bahan belajar bagi mahasiswa.
Teknik tersebut dianggap bisa mewadahi perguruan tinggi vokasi dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul.
Baca Juga:
Kemendikbudristek Siapkan Anggaran Rp14,69 Triliun untuk Program KIP Kuliah 2025
Namun, perguruan tinggi harus membuka diri dengan menghimpun dukungan berbagai pihak dalam mengembangkan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas.
Luaran pendidikan harus selalu ditingkatkan dan diperbaiki untuk memastikan bahwa relevansi para lulusan sejalan dengan kebutuhan dunia kerja dan dunia industri.
“Kita semua menyadari bahwa perkembangan dunia kerja terjadi begitu cepat, kemampuan perguruan tinggi untuk memberikan pendidikan yang dinamis dan relevan juga masih sangat terbatas. Oleh sebab itu, kami ingin mengajak kampus-kampus untuk membuka diri, menunjukkan contoh dan teladan keseharian kepada mahasiswa bagaimana kita berkolaborasi,” katanya.
Menurutnya, kehadiran para praktisi di kampus perannya tidak untuk menggantikan para dosen, melainkan untuk melengkapi dan menguatkan apa yang telah diberikan oleh dosen.
Melalui program ini para praktisi ikut mendidik generasi muda Indonesia agar lebih memahami mekanisme dunia kerja.
“Kami harapkan para mahasiswa akan lebih lengkap mendapatkan pengetahuan keterampilan serta menguasai kompetensi yang mereka perlukan untuk masa depan,” tegasnya.
Sebagai informasi, Program Praktisi Mengajar merupakan sebuah program yang diluncurkan Kemendikbudristek sejak tahun 2022 lalu. Program itu menjadi salah satu program unggulan dalam kerangka kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Program ini menarik keterlibatan praktisi ahli di berbagai bidang dalam proses pembelajaran di kampus melalui kolaborasi dengan dosen pengampu mata kuliah.
Sejauh ini, Program Praktisi Mengajar tahun 2022 telah menghasilkan sekitar 12 ribu kolaborasi yang melibatkan ribuan praktisi di lebih dari 800 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Di tahun 2023, Program Praktisi Mengajar membuka peluang bagi lebih banyak kolaborasi antara dosen dengan praktisi di berbagai bidang.
Pendaftaran Praktisi Mengajar Angkatan 2 bagi perguruan tinggi, koordinator perguruan tinggi, koordinator dosen, dan praktisi pada tanggal 19 Februari 2023. Informasi lebih lanjut dapat dilihat.
pada laman praktisimengajar.kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/ atau melalui Instagram @praktisimengajar. [Tio/Ant]