“Bagaimana lulusan-lulusan Sekolah Rakyat nanti tidak kembali miskin, tapi mereka bisa meneruskan kuliah atau dapat pekerjaan sesuai dengan bakat, minat, dan keterampilan masing-masing siswa Sekolah Rakyat,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan strategi baru Presiden Prabowo dalam pengentasan kemiskinan yang menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem di Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Tahun ini sudah beroperasi 166 titik Sekolah Rakyat dengan hampir 16 ribu siswa di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Pendidikan Jadi Investasi Utama Bangsa, 166 Sekolah Rakyat Telah Beroperasi
“Dan tahun depan insyaallah akan meningkat menjadi 40 ribu siswa. Di tahun 2027 insya Allah sudah 100 ribu siswa, seterusnya naik sampai maksimal kapasitasnya 500 ribu siswa SD, SMP, dan SMA,” ungkap Gus Ipul.
Sementara itu, Ketua Yayasan Warga Bumiputera Indonesia, Hendropriyono, menyebut kerja sama dengan Universitas Tianjin merupakan langkah strategis untuk memperkuat fondasi pendidikan nasional sekaligus mempererat hubungan diplomatik antarbangsa.
“Saat yang sama ini menjadi teladan bagaimana diplomasi kebudayaan dan pengetahuan dapat memperkuat jalinan persaudaraan antarbangsa, dengan pendidikan ini jelas bahwa hubungan kita dengan Tiongkok sebagai bangsa yang merdeka akan semakin kuat dan sustainable,” tutur Hendro.
Baca Juga:
Ayo Daftar Beasiswa Kuliah S2 Gratis di USC Marshall School of Business Amerika Serikat
Acara peluncuran turut dihadiri Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Prof. Mohammad Nuh, Presiden Universitas Tianjin Prof. Chai Liyuan, serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.