WahanaNews.co, Jakarta - Dunia saat ini telah berada di era Industri 4.0 dan Society 5.0. Untuk menjawab tantangan zaman tersebut, Yayasan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Yayasan UPDM) pun melakukan penyegaran pada jajaran pengurus dan pembina.
Yayasan UPDM merupakan yayasan yang menaungi lembaga pendidikan seperti Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) di Jakarta dan SMK Kesehatan Prof. Dr. Moestopo di Bogor.
Baca Juga:
Akreditasi Unggul, FKG Universitas Moestopo Telah Hasilkan 4.721 Dokter Gigi
Penyegaran kali ini, menurut Ketua Pembina Yayasan UPDM, Alya Diva Putri dilakukan sebagai jawaban yayasan untuk meningkatkan kualitas pendidikan baik di Universitas Moestopo maupun di SMK Kesehatan Moestopo.
"Yayasan UPDM ini dibangun dengan pondasi semangat Mayor Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. Moestopo yang sejak masa hidupnya ingin memberi pendidikan berkualitas pada rakyat Indonesia. Semangat itu masih sangat relevan hingga saat ini dan karenanya akan terus kami pegang teguh dan kobarkan," kata Alya Diva Putri.
"Beliau yang merupakan Pahlawan Nasional pun percaya bila kualitas pendidikan yang bagus akan mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Dan dengan generasi berkualitas, bangsa Indonesia akan mampu berkembang dan menjadi negara maju di masa depan," lugas Alya Diva Putri.
Baca Juga:
Kejaksaan Agung dan FIKOM Universitas Moestopo Jajaki Kerjasama Strategi Komunikasi Publik
Seperti diketahui, Moestopo semasa hidupnya memang tak berhenti melakukan pengabdian di dunia pendidikan dan sosial-kemasyarakatan.
Ketika menghembuskan napas terakhir pada 29 September 1986, Moestopo tercatat memiliki 18 gelar. Hal ini membuatnya bisa dibilang sebagai tentara dengan gelar terbanyak di Indonesia.
Karena itulah, untuk menghargai setiap jasanya, pada tanggal 9 November 2007, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi gelar Pahlawan Nasional Indonesia kepada Moestopo yang didasarkan pada Keputusan Presiden No. 66/2007 TK.