1. Lebih Sedikit Memberikan Pekerjaan Rumah
Siswa di Finlandia tentu saja memiliki jumlah pekerjaan rumah paling sedikit daripada siswa lain di dunia.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Siswa lebih diajarkan budaya yang harus memiliki kestabilan antara Pendidikan dengan kehidupan lainnya tanpa harus memikirkan kebutuhan yang tidak perlu.
Hal ini diterapkan agar siswa di sana pun dapat belajar sambil bermain sesuai dengan hobi setiap anak yang dimiliki dan secara tidak langsung mereka pun juga bisa mengembangkan minat bakatnya di lingkungan luar sekolah.
2. Instruksi yang konsisten dari guru yang sama
Baca Juga:
Pj Wali Kota Madiun Resmikan Sekolah Terintegrasi untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan
Siswa di Finlandia lebih sering memiliki guru yang sama hingga enam tahun selama masa tempuh pendidikan.
Guru di Finlandia juga dapat mengambil peran sebagai mentor atau bahkan anggota keluarga karena menerapkan budaya yang saling percaya dan membangun ikatan sehingga kedua belah pihak saling mengenal dan menghormati.
Selain instruksi yang konsisten, guru juga diberikan kebebasan dalam memberikan rencana program studi yang disesuaikan dengan sumber dayanya sehingga masing-masing guru pun harus bisa menyesuaikan pengajarannya dari karakteristik para siswa.