WahanaNews.co | Ada indikasi komersialisasi data mahasiswa baru oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta.
Hal ini pun langsung disikapi Aliansi Mahasiswa Independen dengan menggelar aksi solidaritas di depan Rektorat UIN Raden Mas Said, belum lama ini.
Baca Juga:
KPPU: Utang Pinjol Rp450 Miliar Disalurkan ke Mahasiswa
DEMA diduga menggunakan data mahasiswa untuk aplikasi pinjaman online (pinjol) yang menjadi sponsor pada kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2023 Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Luqman Al-Hakim UIN Rande Mas Sahid, Kelvin Haryanto, mengatakan dari total 4.000 mahasiswa baru, ada 2.000 orang yang telah berhasil registrasi akun pinjol.
Mereka pun khawatir akan adanya kebocoran data, dan kemudian disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Baca Juga:
Cak Imin Sebut Praktik Judi Online, Pinjol Level Penyelesaiannya Hanya di Presiden
"Apakah bisa dengan DEMA itu melindungi data 2000 mahasiswa baru. Mahasiswa baru tapi sudah dicekoki dengan pinjaman online itu nanti efek ke depannya buruk,” tegas dia kepada media.
Aksi yang hanya oleh 10 orang mahasiswa ini menuntut tiga hal.
Salah satunya agar Rektor memberhentikan ketua DEMA dan memberikan sanksi yang seberat-beratnya.