Sementara itu, analisis terbaru dari Public Desire, perusahaan fesyen daring asal Inggris, menyajikan peringkat negara-negara yang paling terobsesi dengan belanja online berdasarkan beberapa metrik utama.
Public Desire mengukur berdasarkan waktu rata-rata yang dihabiskan online setiap minggu, persentase penduduk yang berbelanja daring setiap bulan, serta persentase rata-rata pendapatan yang dialokasikan untuk belanja daring.
Baca Juga:
BPOM Temukan Kosmetik Ilegal Senilai Rp31,7 Miliar, Mayoritas Produk Impor
Perusahaan ini juga menyoroti pengaruh media sosial seperti TikTok yang semakin berperan dalam mendorong penjualan dan mempererat hubungan antara merek dan pelanggan.
“Masa depan e-commerce sedang dibentuk oleh integrasi media sosial dan pembayaran seluler,” ujar juru bicara Public Desire.
“Menariknya, infrastruktur pembayaran digital kini lebih memprediksi tingkat keterlibatan belanja online dibanding status ekonomi suatu negara,” tambahnya.
Baca Juga:
Tips Belanja Online Aman dan Nyaman Jelang Lebaran
“Hal ini terlihat jelas pada tren perdagangan sosial, di mana konsumen menghabiskan waktu untuk menjelajahi dan berinteraksi dengan konten belanja sebagai bagian dari rutinitas media sosial mereka.”
Berikut adalah 10 negara paling terobsesi dengan belanja online versi Public Desire:
Prancis berada di peringkat kesepuluh dengan rata-rata pengeluaran 4,3% dari pendapatan dan waktu 1 jam 45 menit per minggu untuk berbelanja daring.