“Ekspor kita pada 2020 naik sebesar 15 persen, 2021 sebesar 38,68 persen itu semua berkat pertanian kita yang banyak menyumbang. Hanya pertanian yang naik lainnya semua turun.”
"Oleh karena itu saya titipkan melalui pertemuan Pra Penas ini kepada seluruh gubernur, bupati dan walikota. Perbaiki lumbung pangan jangan menunggu dari tempat lain. Menghadapi krisis itu yang pertama ketahanan pangan nasional harus terjaga baik," ujar Mentan lagi.
Baca Juga:
Penjabat Wali Kota Padang: Partisipasi Pemilih Pemula Penting Sukseskan Pilkada 2024
Oleh karena itu, tegasnya, tidak ada lagi program yang biasa-biasa saja, perbanyak jagung, kedelai, dan padi.
"Saya harus satukan barisan karena kita mau ekspor besar-besaran, jadi kita penuhi kebutuhan nasional sekaligus buat peluang untuk melakukan ekspor kedepan. Yakinlah kita ini adalah pejuang untuk negeri dan bangsa ini. Dan besok akan ada sesuatu yang besar yang kita wujudkan lebih banyak," ujar Mentan Syahrul.
Pra Penas Petani Nelayan 2022 ini merupakan forum pertemuan pendahuluan sebelum acara Penas Petani Nelayan XVI yang direncanakan diselenggarakan pada 2023 di Provinsi Sumatra Barat.
Baca Juga:
Tim Evaluasi Sertifikasi Kemendag dan LSPro-PPMB Tinjau Pasar Tanah Kongsi
Hadir langsung membuka rangkaian acara Pra Penas 2022 ini Menteri Pertanian yang akrab disapa SYL.
Kegiatan ini juga dihadiri lebih dari 5.000 peserta, yang terdiri dari pengurus kelompok KTNA di semua tingkatan, Perhiptani, pengurus/anggota Forum Komunikasi P4S, pengurus/anggota Asosiasi Petani Nelayan, DPA/DPM, perwakilan petani nelayan seluruh Indonesia, aparat Pemerintah, asosiasi dan organisasi profesi pertanian, pelaku agribisnis, penyuluh, peneliti dan pemangku kepentingan lainnya.
Hadir pula Gubernur Kaltim, Irsan Noor, yang juga Ketua Perhiptani Pusat beserta jajaran penyuluh dari seluruh tanah air.