WahanaNews.co | Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, sepanjang tahun 2022 dan hingga Mei 2023, Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur menunjukkan ekspansi sektor industri selama 21 bulan berturut-turut.
Namun demikian, PMI juga menunjukkan bahwa sektor industri tidak seekspansif tahun sebelumnya dan ada kecenderungan tumbuh melambat.
Baca Juga:
Menperin Kenalkan Konsep Green Mobility Fasilitasi Teknologi Otomotif Masa Depan
Kondisi ini juga sejalan dengan hasil Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang surveinya telah dilakukan oleh Kemenperin sejak November 2022. IKI pada Januari hingga Mei 2023 menunjukkan kecenderungan melambat.
Kondisi ini menunjukkan terjadinya penumpukan stok persediaan, sehingga perusahaan mengurangi produksi, di samping terjadinya penurunan pesanan. Pesanan domestik masih menjadi faktor dominan yang mempengaruhi indeks variabel Pesanan Baru.
“Dua indeks tersebut bisa menjadi alert indicator bagi kita untuk menganalisis kinerja makro industri. Dengan demikian, kita dapat merumuskan upaya-upaya untuk menjaga kinerja sektor manufaktur, dan menaruh perhatian lebih terhadap subsektor yang mengalami tren melemah atau kontraksi,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Rapat Kerja Kementerian Perindustrian di Jakarta, Jumat (16/6).
Baca Juga:
Pemerintah Siapkan Insentif untuk Industri Mobil Hidrogen
Menperin menyebutkan, beberapa faktor yang mempengaruhi ekspansi manufaktur di Indonesia dan negara lainnya di antaranya berasal dari eksternal, seperti resesi global sejak awal 2022 yang diikuti dengan peningkatan inflasi tertinggi terjadi pada triwulan III dan IV – 2022.
Selanjutnya, kebijakan yang diambil Federal Reserve System (The Fed) sebagai upaya penyelamatan perekonomian Amerika Serikat, serta perang Rusia–Ukraina menyebabkan terganggunya rantai pasok. Selain itu terdapat tantangan dari sisi domestik, misalnya daya beli.
Ia menambahkan, isu utama yang dihadapi sektor industri antara lain mulai dari akses bahan baku/ penolong, kemampuan sumber daya manusia (SDM), tantangan produk impor, pengolahan limbah B3, logistik, hingga data industri.