WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintah berencana menyuntikkan modal dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN) kepada tiga badan usaha milik negara (BUMN) yang beroperasi di sektor konsultan karya.
BUMN karya tersebut akan dimodifikasi menjadi tiga entitas baru dengan nama Agrinas.
Baca Juga:
Optimalisasi Peran BUMN Logistik untuk Mendukung Kerja Sama Antar Daerah dalam Distribusi Bahan Pangan
Tiga BUMN yang terlibat adalah Virama Karya, yang akan berubah menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara; Yodya Karya, yang akan menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara; dan Indra Karya, yang akan diubah menjadi PT Agrinas Palma Nusantara.
Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menyatakan bahwa perluasan bidang usaha untuk ketiga BUMN tersebut melalui kebijakan repurposing telah dimulai sejak awal 2025.
Namun, untuk meningkatkan kapasitas bisnisnya, diperlukan penyuntikan modal dari negara.
Baca Juga:
TASPEN Siapkan 41 Bus untuk Program Mudik Gratis Aman Sampai Tujuan
"Pemerintah merencanakan pengalokasian penambahan PMN kepada PT Agrinas Jaladri Nusantara, PT Agrinas Pangan Nusantara, dan PT Agrinas Palma Nusantara," ungkap Thomas dalam konferensi pers APBN di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Meskipun belum mengungkapkan jumlah PMN yang akan disuntikkan kepada ketiga BUMN tersebut, Thomas telah menjelaskan rencana pemanfaatan PMN yang akan diberikan.
Untuk PT Agrinas Jaladri Nusantara, PMN dari negara akan digunakan untuk kegiatan tambak budidaya dan perikanan tangkap.
Sementara itu, PT Agrinas Pangan Nusantara akan memanfaatkan modal dari negara untuk pengelolaan kawasan sentra produksi pangan. A
dapun PT Agrinas Palma Nusantara akan menggunakan PMN dari APBN untuk program revitalisasi lahan dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit.
"Penambahan PMN tersebut akan digunakan antara lain untuk kegiatan tambak budidaya dan perikanan tangkap, pengelolaan kawasan sentra produksi pangan, revitalisasi lahan, dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit," kata Thomas.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]