WahanaNews.co | Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady mengungkapkan Republik ini begitu strategis memainkan perananannya dalam pertumbuhan ekonomi digital di regional Asean.
Riset Google, Temasek, dan Bain & Company 2021 memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia mengalami lonjakan tajam sejak 2019.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Hitung-hitungannya, kata dia, bisa diukur dari sudut valuasi perusahaan teknologi digital yang meningkat hingga 1.000 kali lipat dalam delapan tahun terakhir.
"Pada 2014, value dari seluruh perusahaan teknologi di Indonesia hanya berkisar Rp 1 triliun. Saat ini dengan semakin majunya perusahaan tersebut, nilainya bisa mencapai Rp 1.000 triliun," ungkap, Senin (30/5).
Meski begitu, harus diakui porsi teknologi market value Indonesia masih sangat kecil bila dibandingkan dengan Tiongkok maupun Amerika.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Contohnya yang tercatat di Indonesia mungkin teknologi total 3 persen, barangkali sekarang 4-5 persen.
"Di China, MSCI Index teknologi itu ada 26 persen," jelas John.
Salah satu faktor terbesar yang membuat penetrasi teknologi semakin massif yakni perubahan perilaku konsumen dan pola hidup masyarakat.
"Dan Indonesia itu dihuni sekitar 280 juta populasi, ini yang menjadi peluang besar," ungkap John.
Begitu juga dengan penetrasi internet di Indonesia yang semakin meningkat. Berdasarkan hasil survey penetrasi pengguna Internet 2021 oleh Yayasan Internet Indonesia dan Polling Indonesia mencatat sebanyak 220 juta orang yang telah mengonsumsi internet atau setara 80,9 persen.
"Dalam dekade ini, ekonomi berbasis digital atau tinternet akan berkontribusi hampir US$1 triliun terhadap PDB Asean," ungkap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. [qnt]