Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan hasil konsolidasi AP I dan II ke dalam InJourney Airports membuat operator bandara milik negara ini menjadi terbesar ke-5 di dunia.
"Syukur kami sampaikan bahwa tepatnya hari ini kita menjadi operator airport nomor lima terbesar di dunia," kata dia dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga:
PT Angkasa Pura Bangun PLTS di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang
Dony menjelaskan proses penggabungan AP I dan AP II tidak mudah. Sebab, banyak adanya perbedaan bisnis di antara keduanya, seperti perbedaan kebijakan operasional bisnis bandara hingga sistem rekrutmen pegawai.
Selain itu, Dony menyebut pelaksanaan proses merger ini juga diharuskan untuk tidak mengganggu operasional kedua bandara demi kenyamanan penumpang. Karena itu, diperlukan waktu hingga sembilan bulan untuk menyelesaikan proses merger usaha sejak Desember 2023 silam.
"Dan Alhamdulillah proses merger ini sudah selesai, termasuk di dalamnya kami menyelesaikan 69 aturan supaya sesuai dengan aturan yang berlaku," ucapnya lebih lanjut.
Baca Juga:
Hotman Paris Sebut Keluarga Korban Tewas Di Lift Kualanamu Berdamai
Ke depan, InJourney Airports difokuskan untuk meningkatkan pendapatan di luar sektor non aero. Salah satu strategi untuk memacu bisnis non aero adalah memanfaatkan lahan-lahan menganggur di kawasan bandara agar menjadi optimal.
Peresmian InJourney Airports dihadiri oleh Erick, Budi Karya, hingga Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, juga Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.