"Konsentrasi FDI pada segelintir golongan akan mengancam kesatuan ASEAN di masa depan. Pada tahun 2022, 60% FDI yang masuk ke ASEAN hanya dinikmati oleh kurang dari 1% penduduk ASEAN. Ke depan, ASEAN perlu lebih memupuk kolaborasi secara konkret dalam upaya promosi dan fasilitas investasi agar ASEAN betul-betul dapat menjadi satu komunitas, satu rumah, satu keluarga," ujar Bahlil.
Laporan UNCTAD juga menggarisbawahi pertumbuhan manufaktur di ASEAN yang meningkat tajam.
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
Tahun 2020 masa pandemi pertumbuhan manufaktur tetap tumbuh mencapai US$ 11 miliar saat seluruh dunia juga terpuruk. Namun pemulihan di ASEAN berlangsung cepat.
Terbukti di tahun 2021 mengalami lonjakan pertumbuhan 400% menjadi US$ 55 miliar dan tetap mampu naik di tahun 2022 sebesar US$ 62 miliar.
Pertemuan AIA Council yang ke-26 ini merupakan bagian dari ASEAN Economic Ministers' (AEM) Meeting yang dihadiri oleh perwakilan dari sepuluh negara ASEAN yang membidangi terkait isu investasi.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
UNCTAD adalah organisasi di bawah Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mempromosikan kepentingan negara berkembang terkait perdagangan dan investasi.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.