Dia pun menyoroti kebijakan Reforma Agraria sebagai salah satu penggerak utama dan upaya pemerintah mengurangi kemiskinan.
"Banyak negara yang pertumbuhannya tinggi tapi memunculkan ketimpangan karena pertumbuhan tinggi itu hanya didorong oleh capital yang besar, sedangkan di Indonesia dijalankan Reforma Agraria.
Baca Juga:
Indonesia Tunjukkan Ketahanan Ekonomi dan Komitmen Masa Depan pada Peluncuran Survei Ekonomi OECD 2024
"Ini akan membuat kita menjadi negara yang tetap tumbuh tinggi, terwujud pemerataan, namun kemiskinan turun," ujarnya, mengutip unggahan akun Instagram resmi Kementerian ATR/BPN..
Bangunkan Aset Tidur
Sebagai informasi, Sri Mulyani menyampaikan kondisi ekonomi global tersebut saat memberikan pemaparan di acara Rapat Kerja Nasional Kementerian ATR/BPN 2024 di Jakarta, Kamis (7/3/2024) lalu.
Baca Juga:
Kemenkeu Luncurkan Community of Practices (CoPs) untuk Tingkatkan Pemanfaatan Data Analytics
"Kita harus membangunkan (aset yang tidur, red) dan make sure bahwa aset terutama tanah merupakan aset yang penting di dalam mendorong kegiatan investasi," tambahnya.
Disebutkan, Sri Mulyani mengapresiasi peran penting Kementerian ATR/ BPN. Termasuk, keberhasilan ATR/BPN meraup PNBP sebesar Ro2 triliun.
"Untuk mencapai Indonesia Maju di tahun 2045 tidak mungkin tanpa adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas," cetusnya.