Siapkan polybag dengan ukuran standar.
Masukkan tanah humus ke dalam polybag. Anda bisa menggunakan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kompos agar bibit bisa tumbuh dengan lebih baik dan subur.
Buat lubang pada tanah menggunakan jari. Kemudian masukkan benih sawi ke dalam lubang tersebut. Biasanya satu polybag dapat digunakan untuk 3 hingga 5 benih sawi.
Tutup kembali tanah pada polybag dan ratakan.
Lakukan penyiraman benih setiap pagi dan sore hari secara rutin.
Tambahkan pupuk organik ke setiap polybag selama seminggu sekali untuk mendukung pertumbuhan benih yang lebih baik.
Cara pemeliharaan sawi
Baca Juga:
Cara Menanam Pagoda Hidroponik agar Tumbuh Subur dan Cepat Panen
Tahap berikutnya adalah cara pemeliharaan sawi. Dalam perawatan tanaman sawi, Anda perlu memperhatikan beberapa hal seperti penyiraman, pemupukan, hingga pengendalian hama dan penyakit.
Pertama, penyiraman tanaman sawi dapat dilakukan dengan menyesuaikan musim. Jika sedang musim hujan, Anda tidak perlu melakukan penyiraman setiap hari.
Biasanya, penyiraman rutin lebih diperlukan saat musim kemarau. Anda bisa menyiram tanaman setiap pagi dan sore secara rutin.
Baca Juga:
Ahli Gizi Ingatkan Bahwa Asupan Serat Tak Hanya dari Buah dan Sayur
Sama seperti tanaman pada umumnya, pemupukan juga penting dilakukan pada tanaman sawi. Pemupukan ini dapat dilakukan saat tanaman sudah berumur 3 minggu.
Anda bisa menggunakan pupuk urea dengan dosis pemberian seminggu sekali hingga tiba masa panen. Selain pupuk urea, Anda juga bisa menggunakan pupuk kendang atau pupuk kompos yang lebih alami. Kedua pupuk ini sangat efektif dalam menyuburkan tanah dan memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tanaman sawi.
Untuk pengendalian hama, Anda bisa mengumpulkan ulat yang sering terdapat di daun sawi lalu membakarnya. Namun jika ingin menggunakan bahan kimia, Anda bisa menggunakan semprotan insektisida pada tanaman sawi yang diserang hama ulat. Jika dibiarkan hama ulat ini bisa membuat tanaman sawi layu, daun menguning, dan akhirnya mati.