WahanaNews.co | Harga emas saat ini tercatat naik Rp 2.000 dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya yang sebesar Rp 943 ribu per gram.
Diketahui, harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam mendaki ke posisi Rp 945 ribu per gram pada Kamis (10/2).
Baca Juga:
7,7 Kilo Emas Batangan Disita Kejagung dari Tersangka Korupsi PT Antam
Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) yang naik Rp 2.000 dari Rp 845 ribu per gram menjadi Rp 847 ribu per gram.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp524,5 ribu, 2 gram Rp1,83 juta, 3 gram Rp2,73 juta, 5 gram Rp4,52 juta, 10 gram Rp8,98 juta, 25 gram Rp22,33 juta, dan 50 gram Rp44,59 juta.
Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp89,11 juta, 250 gram Rp222,51 juta, 500 gram Rp443,81 juta, dan 1 kilogram Rp889,58 juta.
Baca Juga:
Korupsi Emas 109 Ton Terjadi 12 Tahun di PT Antam, Kejagung Endus Ada Pembiaran
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sedangkan, pembeli yang tidak menyertakan NPWP dikenakan potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara itu, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX turun 0,13 persen menjadi US$1.834,30 per troy ons. Sedangkan harga emas di perdagangan spot yang menguat 0,04 persen ke US$1.834,05 per troy ons pada pagi ini.
Pengamat Komoditas Ariston Tjendra memprediksi harga emas internasional menguat hari ini. Faktor penguatan masih terkait kekhawatiran pelaku pasar terhadap tren kenaikan inflasi global, ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina, serta pandemi.
Selain itu, pelemahan dolar AS juga mampu mendorong harga emas hari ini.
"Dolar AS juga terlihat melemah selama perdagangan kemarin yang membuat harga-harga komoditi yang dinilai dalam dolar AS naik," papar Ariston.
Di sisi lain, malam ini pelaku pasar menantikan rilis data inflasi konsumen AS Januari 2022. Pasar berekspektasi inflasi akan tumbuh 7,3 persen year on year (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya, yakni 7 persen.
Bila rilis data sesuai atau lebih tinggi dari ekspektasi, ada kemungkinan dolar AS menguat karena kenaikan inflasi ini akan memvalidasi keputusan kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini, sehingga harga emas kembali tertekan.
Hari ini, Ariston meramalkan harga emas internasional berada dalam rentang support US$1.815 per troy ons dan resistance US$1.845 per troy ons. [bay]