WahanaNews.co, Jakarta - PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir, raksasa logistik kargo modern Indonesia, melaju tanpa henti dengan semangat kreativitasnya dalam tiga dekade ini. Adaptasi dan inovasi jadi elemen krusial bagi JNE untuk terus melayani konsumen dan maju di tengah geliat industri yang terus berkembang.
Bukan tanpa alasan, JNE dipercaya oleh 45% penjual e-commerce di Indonesia sebagai pilihan utama untuk pengiriman paket. Hal ini dibuktikan oleh survei Populix tahun 2024.
Baca Juga:
UKM Medan Diajak Manfaatkan Peluang dalam Berbisnis Lewat JNE Ngajak Online Goll..Aborasi
Lebih dari itu, potensi pasar e-commerce di Indonesia tumbuh pesat. Menurut statiska.com, jumlah pengguna e-commerce diprediksi mencapai 33,5 juta antara tahun 2024 dan 2029, dan terus meningkat hingga mencapai 99,1 juta pengguna pada tahun 2029.
Ketua Umum Persatuan Pengacara Perlindungan Konsumen Indonesia (PERAPKI), KRT Tohom Purba menyebutkan, langkah brilian JNE di sektor teknologi membuatnya kian moncer dalam melayani konsumen.
“Tepat sekali, JNE memang perlu ambil langkah strategis, dan itu sudah dilakukan. Apalagi, saat ini, pengguna internet yang belanja online setiap pekan mencapai 59,3%. Sedangkan jumlah pengguna internet tahun ini mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,6 juta jiwa penduduk Indonesia,” bebernya.
Baca Juga:
PGN-JNE Kolaborasi Implementasikan Konversi BBG
Jika dikalkulasi, menurutnya, saat ini ada 131 juta warga Indonesia merupakan konsumen online atau 59,3% dari jumlah pengguna internet.
“Sebanyak 38% dari jumlah ini, yakni 49,7 juta orang, mengirimkan paket sebanyak 2-3 kali per bulan. Ini mengacu ke data hasil survei Populix ya,” tuturnya.
Artinya, lanjut Tohom, jika dikalikan dengan frekuensi maksimal yakni 3, ada 149 juta paket yang harus terkirim.
“Saya ambil angka maksimal, dengan asumsi ada peningkatan penggunaan jasa kurir yang signifikan di bulan Ramadan dan Idulfitri, masa diskon akhir tahun, juga saat Hari Belanja Online Nasional,” katanya.
Angka ini, sebutnya, belum termasuk pengiriman paket yang bukan dari seller di platform e-commerce, sehingga secara faktual potensinya bisa lebih besar dari 149 juta paket per bulan.
Seperti Meteor yang Melesat
Mengutip idxchannel, industri ritel jadi tulang punggung JNE, menghasilkan 70% dari pendapatan perusahaan ekspedisi ini di tahun 2023.
Sisanya, ditopang oleh sektor korporat. Menariknya, setengah dari pendapatan ritel JNE berasal dari transaksi e-commerce, menunjukkan dominasi online shopping dalam industri logistik.
Alhasil, bak meteor yang melesat, JNE mempertajam ‘pola permainan’ tanpa jeda dengan pendekatan berorientasi teknologi. Hal ini ditegaskan Tohom.
"JNE terlihat tancap gas dalam hal teknologi untuk memenuhi ekspektasi konsumen yang cukup tinggi terhadap layanan logistik," katanya.
Ghivarra Senandika Rushdie, praktisi IT, mengamini hal tersebut. Menurutnya, inovasi teknologi adalah instrumen utama di era ini.
"Logistik berbasis blockchain, kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), dan analitik data tampaknya sudah lama jadi senjata utama JNE dalam mengoptimalkan proses pengiriman. Hasilnya, pengiriman lebih cepat, lebih tepat, dan minim kesalahan manusia," ungkapnya.
Dia menyebutkan, dengan komitmen terhadap tech intensity, JNE telah menggabungkan teknologi mutakhir untuk menghadirkan masa depan logistik yang lebih efisien dan inovatif dalam tiga dekade ini.
Langkah yang tak kalah penting adalah menjadikan Microsoft Teams dan Kaizala jadi perangkat kolaborasi antartim yang jempolan.
“Hasilnya adalah kelancaran operasi dan komunikasi yang lebih efektif dan terarah,” tuturnya.
Sedangkan pemanfaatan teknologi cloud, lanjutnya, memungkinkan JNE melakukan optimasi rute kurir, dan mengantarkan paket lebih cepat dan tepat.
"Teknologi tak berhenti di situ. Ternyata JNE juga mengembangkan aplikasi berbasis cloud dengan Azure DevOps, untuk mempercepat proses pengembangan dan meningkatkan efisiensi. Sementara penerapan PowerApps secara gesit membantu optimasi alur kerjanya,” katanya.
Langkah-langkah strategis JNE ini, lanjutnya, menunjukkan komitmen perusahaan untuk berinovasi dan melampaui ekspektasi konsumen.
Terkait keamanan data pribadi, Ghivarra meyakini bahwa JNE sudah menggunakan teknologi enkripsi Secure Socket Layer (SSL) 2048 bit.
Fungsinya, menurut dia, untuk memproteksi komunikasi antara perangkat komputer dan perangkat mobile konsuman ke server selama pelanggan mengakses Situs JNE.
"Di mata saya, JNE bukan hanya mengantarkan paket, tapi juga mengantarkan masa depan logistik yang cerdas dan kreatif," tuturnya.
Dedikasi yang Tak Sia-sia
Tak hanya unggul dalam keamanan dengan aplikasi MyJNE, perusahaan ini juga layak digelari raja logistik inovatif. Beragam produk layanan seperti PIPO (Pickup Point), JOB (JNE Online Booking), dan JLC (JNE Loyalty Card) hadir untuk mempermudah proses pengiriman barang.
Dedikasi ini tak sia-sia. JNE konsisten meraih gelar terbaik di bidang pengiriman, dibuktikan dengan raihan penghargaan bergengsi dari tahun ke tahun.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada 2023 JNE kembali mengukir prestasi dengan meraih penghargaan Supporting MSME Business Growth Through Prime Expedition Service untuk kategori Logistic and Courier pada ajang Best Chief Marketing Officer (CMO) Award.
Kemudian tahun 2024, JNE kembali menyabet dua penghargaan sekaligus: Indonesia Brand Champion 2024 dan Platinum Award Top Digital PR Award 2019–2023 Kategori Jasa Pengiriman.
Alhasil, JNE tak hanya memperlancar arus barang, tapi juga jadi jantung penggerak yang memompa denyut nadi kebangkitan ekonomi Indonesia.
Di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi di akhir 2023, JNE tampil sebagai pahlawan penyelamat, mengantarkan kontribusi terbesar pada sektor transportasi dan pergudangan.
Data Supply Chain Indonesia (SCI) tahun 2024 menunjukkan bahwa JNE, bersama para pahlawan logistik lainnya, telah mengantarkan kontribusi fantastis sebesar Rp1.245 triliun atau 14,99% terhadap PDB di tahun 2023. Di antara para pahlawan tersebut, JNE berdiri tangguh di garis depan, memimpin dengan keunggulan yang kompetitif.
Langkah-langkah JNE yang tak kenal lelah dan visinya yang gemilang untuk menjadi perusahaan logistik terdepan di Indonesia dengan daya saing global, menjadikannya inspirasi bagi banyak orang. JNE adalah bukti nyata transformasi digital di dunia logistik.
[Redaktur: JP Sianturi]