Dadan menyebut 85% dari anggaran itu akan digunakan untuk membeli produk pertanian dan bahan baku makanan setiap harinya. Setelah menjadi makanan yang siap disajikan, makanan ini akan dikirim ke anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui setiap harinya.
"Karena kami masak setiap hari, kemudian kami deliver ke anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui untuk dimakan setiap hari. Jadi kami akan spending dalam jumlah uang yang sangat besar ketika program ini sudah berjalan secara penuh," kata Dadan.
Baca Juga:
Wapres Gibran Tinjau Pelaksanaan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Jakarta Barat
Untuk tahun 2025, dengan anggaran Rp 71 triliun minimal ada 5.000 satuan pelayanan yang berjalan. Khusus sekolah, target yang akan merasakan program bergizi gratis adalah anak PAUD sampai SMA, santri, dan sekolah keagamaan lainnya.
Berdasarkan hasil percontohan, satu satuan pelayanan melayani 3.000 anak. Setelah program berjalan penuh yang ditargetkan pada tahun 2027, akan ada kurang lebih 30.000 satuan pelayanan di seluruh Indonesia.
"Akan ada kurang lebih 30.000 satuan pelayanan di seluruh Indonesia yang melayani ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, anak sekolah mulai dari PAUD sampai SMA, termasuk santri dan sekolah keagamaan lainnya," ucap Dadan.
Baca Juga:
Pemerintah Kolaka Utara Gandeng Perusahaan Tambang Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis
[Redaktur: Amanda Zubehor]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.