WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendampingi Presiden RI Joko
Widodo pada Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-RRT dan ASEAN-Republik Korea di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
Pertemuan KTT ASEAN-RRT ke-26 dipimpin Presiden RI yang diikuti oleh para pemimpin Negara ASEAN bersama dengan Perdana Menteri Li Qiang.
Baca Juga:
Mendag Busan Ajak Waralaba Ikut Business Matching Kemendag
Selain Mendag Zulkifli Hasan, turut hadir mendampingi Presiden RI yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto;
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD; Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy; Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
“Saya mendampingi Presiden pada Pertemuan KTT ASEAN dengan RRT. Pertemuan ini membahas tentang mewujudkan perdamaian dan stabilitas kawasan, serta membangun ketahanan ekonomi yang sudah tumbuh bagus,” kata Mendag Zulkfili Hasan.
Selain itu, lanjut Mendag Zulkifli Hasan pertemuan juga membahas penguatan kerja sama antar masyarakat, budaya, dan pertukaran pelajar.
Baca Juga:
Surplus Neraca Perdagangan Indonesia pada Maret 2025 Meningkat
“Perkembangan perdagangan Indonesia juga berkembang pesat. Apalagi setelah adanya persetujuan Regional Comprehensive Economic
Partnership (RCEP), total perdagangan Indonesia-RRT meningkat pesat mencapai USD 133,5 milliar
pada tahun 2022. Kita juga punya perjanjian ASEAN dengan RRT. Investasinya juga tinggi,” urainya.
Mendag Zulkifili Hasan menjelaskan, Presiden RI menekankan agar kemitraan ASEAN–RRT dapat
membangun kawasan yang lebih ramah lingkungan termasuk dalam rangka pembangunan ekosistem kendaraan elektrik.
KTT ASEAN - RRT menghasilkan pengesahan Pernyataan Bersama dalam mendukung 'ASEAN Outlook on the Indo-Pacific' dan untuk memperdalam kerja sama pertanian, penguatan kerja sama di bidang niaga elektronik (e-commerce), serta Rencana Aksi pengembangan pertanian hijau.
“Untuk e-commerce, diharapkan seluruh transaksi perdagangan akan dilakukan secara digital (paperless),” tandas Mendag Zulkfili Hasan.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]