"Setelah beras dibeli oleh masyarakat Bulog tidak dapat mengatur apa yg akan dilakukan masyakat atas beras itu. Dari Bulog tidak ada atribut politik apapun," tuturnya.
Untuk diketahui, Perum Bulog memang banyak melalukan kerja sama dengan jaringan distributor hingga ritel modern. Hal itu dilakukan untuk mempercepat intervensi stok dan harga beras.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Gunungkidul Gelar Gerakan Pangan Murah untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga
"Beras SPHP sangat mudah didapatkan karena Bulog bekerjasama dengan berbagai jaringan distributor sampai ke retail modern agar masyarakat gampang untuk mengakses beras tersebut sehingga program stabilisasi harga beras dapat terlaksana secara masif dalam rangka menjaga stabilitas harga beras," pungkasnya.
Beras SPHP adalah produk dari pemerintah yang disalurkan melalui Perum Bulog. Fungsi dari beras tersebut adalah untuk stabilisasi stok dan harga beras. Bentuk stabilisasi yang dilakukan pemerintah menggunakan SPHP di antaranya untuk disalurkan sebagai bantuan pangan dan intervensi harga.
Beras tersebut bisa didapatkan masyarakat di pasar tradisional, ritel modern hingga pasar induk. Harga dari SPHP itu memang lebih murah dibandingkan merek lainnya yakni Rp 10.900 per kilogram (kg). Bulog menjual beras tersebut dalam kemasan 5 kg seharga Rp 54.500.
Baca Juga:
Kepala Bapanas Harap Kerja Sama Bulog dan Perpadi Tingkatkan Produksi Stok Beras
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.