"Tidak hanya melalui perdagangan emisi di pembangkit eksisting, PLN juga mengembangkan berbagai mekanisme pembiayaan karbon sebagai sumber pendanaan inovatif untuk mempercepat transisi energi. Langkah ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi hijau sekaligus mewujudkan sistem kelistrikan yang rendah emisi," terang Haryadi.
Untuk memastikan integrasi energi terbarukan berjalan optimal, PLN turut mempercepat pembangunan Smart Grid.
Baca Juga:
PLN Operasikan Smart Microgrid Nusa Penida, Pulau Wisata Kini Jadi Pionir Energi Hijau Digital
Teknologi ini memungkinkan penyaluran listrik hijau secara lebih efisien dan handal, serta mendukung integrasi variable renewable energy (VRE) dalam skala yang lebih luas.
Evy menjelaskan bahwa Smart Grid merupakan fondasi penting bagi sistem kelistrikan modern yang mampu beradaptasi dengan peningkatan kapasitas energi bersih.
Transisi energi nasional, lanjutnya, tidak hanya berbicara soal pembangunan pembangkit hijau.
Baca Juga:
Transformasi Sukses: PLN Raih Predikat Tempat Kerja Terbaik dari Great Place to Work Indonesia
Sistem kelistrikan juga harus siap menerima, menyalurkan, hingga menyeimbangkan pasokan listrik ramah lingkungan.
Pendekatan ini dikenal sebagai Complementing Renewable Expansion, strategi yang memastikan pertumbuhan energi bersih berjalan seiring dengan penguatan infrastruktur pendukung.
“Strategi Complementing Renewable Expansion kami rancang untuk memastikan ekspansi energi terbarukan berjalan seiring dengan penguatan sistem pendukungnya. Mencakup peningkatan kapasitas penyimpanan energi, pengembangan pembangkit fleksibel berbasis gas dan hidro, serta pembangunan jaringan transmisi hijau antar wilayah,” tambah Haryadi.