Setiap kendaraan listrik membutuhkan kabel yang dapat menghantarkan arus listrik dengan tegangan tinggi, namun kabel yang ada saat ini tidak dapat mendukung tegangan tersebut sehingga dapat mengakibatkan kabel akan terbakar.
"Oleh karena itu, kami sudah memproduksi battery pack untuk kendaraan sepeda listrik dan kami sudah mempersiapkan battery management system yang membutuhkan teknologi tersendiri. Untuk battery pack, terdiri dari sekitar 300-400 baterai yang dijadikan satu dan harus diatur kerjanya agar tidak terbakar dan rusak," papar dia.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Pada tahun ini, DRMA akan fokus dalam mengembangkan bisnis dengan menjalankan berbagai strategi bisnis mulai dari menambah pangsa pasar, mengembangkan produk-produk baru, pemasaran produk-produk yang memiliki nilai lebih tinggi, serta ekspansi bisnis memasuki segmen lain di luar OEM dengan meluncurkan produk kendaraan roda tiga.
Selain itu, DRMA juga bekerja sama dengan salah satu perusahaan dari Korea untuk membuat charging station, baik yang high speed charging maupun yang low speed charging. Kesepakatan kerjasama tersebut dibuat minggu lalu di Korea.
“Diharapkan dengan berbagai langkah strategis serta ekonomi nasional yang sudah mulai pulih, daya beli masyarakat akan semakin membaik di tahun ini, khususnya untuk industri otomotif. Sejalan dengan hal tersebut, kami menargetkan DRMA dapat mencapai pertumbuhan hingga 20% di tahun ini,” tutup Irianto. [jat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.