“Untuk pembangunan infrastruktur memang sangat diperlukan ya terutama di luar Jawa. Karena infrastruktur ini bagian dari ekosistem digital. Pemerataan di luar jawa harus diprioritaskan agar meningkatkan perekonomian daerah tersebut,” tegas Eliza.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, nilai ekonomi digital Indonesia akan mencapai 150 Miliar US dollar di tahun 2025. Dalam digitalisasi ASEAN, Indonesia memimpin dengan porsi sebesar 40% dan pada tahun 2030 diprediksi akan mengalami peningkatan.
Baca Juga:
Wamenkeu Suahasil: Sektor Perumahan Punya Multiplier Effect Tinggi untuk Perekonomian
“Para Mahasiswa inilah yang akan menjadi sumber SDM dan talenta digital kita ke depan, yang tentu harus dipersiapkan untuk menghadapi transformasi digital ini,” kata Menko Airlangga.
Sementara itu, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda, upaya tersebut adalah langkah yang bagus sehingga patut diapresiasi dan didukung. Meski demikian, pemerintah diminta tidak hanya menyiapkan infrastruktur, tetapi juga meningkatkan sumber daya manusia (SDM).
“Tentu usaha pemerintah untuk mengembangkan ekonomi digital patut kita dukung, di mana upaya untuk memberikan akses internet ini suatu yang bagus. Namun demikian, pemerintah juga jangan lupa untuk menyiapkan sumber daya manusia di daerah untuk dapat menggunakan internet ke sesuatu yang produktif,” katanya.
Baca Juga:
Indonesia Dorong Percepatan Aksesi OECD dan Integrasi Ekonomi ASEAN untuk Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan
Menurutnya, pentingnya faktor SDM dalam upaya percepatan transformasi ekonomi digital dapat dilihat dari besarnya jumlah pengguna yang memanfaat internet untuk kegiatan usaha.
“Data BPS menyebutkan meskipun sudah teraliri sinyal internet, sebagian besar penggunaan masih diperuntukkan untuk komunikasi. Untuk berdagang dan kegiatan berkegiatan produktif masih relatif rendah,” tambahnya.
Berdasarkan Statistik Komunikasi Indonesia 2021 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), tujuan mengakses internet di perdesaan adalah mendapatkan berita 73,05%, mendapatkan informasi untuk proses pembelajaran 50,66%, mengirim atau menerima email 11,42%, media sosial 93,47%, pembelian barang/jasa 13,66%, penjualan barang/jasa 4,99%, hiburan 72,28%, dan fasilitas finansial 4,43%.