WahanaNews.co | Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan harga BBM nonsubsidi, yakni Pertamax, berpeluang turun, sejalan dengan penurunan harga minyak mentah dunia.
Ia menjelaskan harga Pertamax memang bergantung pada harga minyak mentah dunia. Dengan kata lain, jika harga minyak dunia turun, maka harga Pertamax pun bisa turun.
Baca Juga:
680 Liter Pertalite Diamankan, Sat Reskrim Polres Subulussalam Tangkap Seorang Pria Diduga Lakukan Penyalahgunaan BBM
"Mungkin saja (harga Pertamax turun) kan gini saja, hari ini harga crude oil (minyak mentah) di level US$95 per barel. Kalau crude oil harganya US$75 atau US$65 per barel, alhamdulillah, ya pasti harga Pertamax turun," kata Erick di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (7/9).
Melansir Reuters, per hari ini harga minyak mentah berjangka Brent turun US$2,91 atau 3 persen menjadi US$92,83 per barel. Sedangkan, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) menjadi US$86,88 per barel.
Adapun pemerintah menaikkan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter pada Sabtu (3/9) lalu.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Tindak Tegas SPBU Nakal
Erick pun menekankan saat ini pemerintah bukan menaikkan harga Pertamax, tapi mengurangi kompensasi.
"Karena yang selalu diingatkan, yang kita lakukan hari ini bukan kenaikan harga, tapi pengurangan subsidi," terang dia.
Sebelumnya, Erick menyebut selama ini harga Pertamax (RON 92) yang dijual oleh PT Pertamina (Persero) juga disubsidi pemerintah.