WahanaNews.co | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, beberkan empat poin utama untuk melakukan transformasi di BUMN. Bila berhasil, transformasi ini disinyalir dapat meningkatkan kontribusi dividen, pajak, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Selama 10 tahun terakhir, berkontribusi BUMN kepada negara mencapai Rp3.290 triliun. Jumlah itu terdiri dari setoran pajak, PNBP, dan dividen. Meski begitu, pemegang saham meminta perusahaan tetap memaksimalkan kontribusinya untuk mendukung pertumbuhan makro ekonomi nasional.
Baca Juga:
Indikator Rilis 7 Menteri Berkinerja Terbaik di 100 Hari Pertama Kabinet Merah Putih
"Transformasi yang kita harapkan di perusahaan-perusahaan BUMN sebetulnya ada empat. Pertama, kita memastikan bahwa BUMN ini secara korporasi, apalagi ini perusahaan milik negara bisa memberikan kontribusi yang konsisten dan besar bagi negara," ujar Erick, Senin (13/9/2021).
Implementasi program transformasi BUMN, kata dia, tidak semata-mata dilihat dari peleburan, restrukturisasi, hingga pembentukan klaster berdasarkan bisnis inti perusahaan. Namun, dilihat dari kontribusi BUMN terhadap perekonomian bangsa.
Sebab itu, Erick meminta manajemen terus meningkatkan bisnis perusahaan agar secara maksimal guna mendukung pendapatan negara, meski di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, paling tidak perseroan mampu meningkatkan kontribusinya dibandingkan tahun-tahun lalu.
Baca Juga:
100 Hari Kerja: Presiden Prabowo Resmikan PLTGU Terintegrasi Milik Pertamina & Mitra Strategi
"Tentu, dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, kontribusi BUMN kepada negara tidak boleh turun," ungkapnya.
Pemegang saham juga memastikan rantai pasok dan ekosistem perusahaan tetap terjaga agar bisa efisiensi dan sehat. Harapan ini menjadi indikator kedua, dimana, BUMN bisa bersaing dalam iklim pasar yang terbuka di kanca global.
Untuk mencapai level tertinggi di market global, setidaknya perseroan harus menguatkan model bisnisnya berdasarkan kerangka digitalisasi.