Manager PLN UP3 Bandengan, Rory Aditya, saat memantau langsung pemasangan Smart Meter AMI di rumah pelanggan mengatakan bahwa ada 175 ribu pelanggan PLN UID Jakarta Raya yang kWh meter konvensionalnya akan diganti dengan Smart Meter AMI.
“Penggantian kWh meter AMI ini gratis tanpa biaya apapun dan dilakukan secara bertahap untuk pelanggan pascabayar. Untuk wilayah Jakarta, tahun 2023 ini 175 ribu pelanggan yang akan diganti kWh meternya berada di wilayah Gunung Sahari, Kapuk, dan Kota,” ungkap Rory.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Selaian akurat dan privasi yang lebih terjaga, keunggulan Smart Meter AMI lainnya adalah monitoring pemakaian energi listrik oleh pelanggan dapat dilakukan secara real time. PLN juga dapat lakukan deteksi dini pemadaman dan gangguan sehingga lebih cepat teratasi. Smart Meter AMI bisa terintegrasi dengan layanan PLN lainnya melalui PLN Mobile.
Tak Perlu Petugas Pencatat
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya telah melakukan sosialisai, baik ke Kelurahan, Kecamatan, dan juga perangkat warga, terkait dengan penggantian Smart Meter AMI ini. Hari ini, dilakukan penggantian Smart Meter AMI secara bertahap di kawasan Teluk Gong, Jakarta Utara.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Salah satu pelanggan yang telah diganti kWh meternya menjadi Smart Meter AMI, Christoper menyampaikan bahwa dirinya telah menerima sosialisasi dari PLN sebelumnya terkait penggantian kWh meter ini.
“Sekarang gak perlu ada petugas lagi yang datang ke rumah, segalanya serba digital. Kalau ada masalah juga sudah tau dari pusatnya, jadi privasi pelanggan lebih terjaga,” ungkap Christoper.
Rory menambahkan bahwa PLN telah menyediakan 296 personel untuk melakukan penggantian Smart Meter AMI, yang dilakukan bertahap mulai hari ini, dan ditargetkan selesai pada November nanti. [eta]