WahanaNews.co, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk mengoptimalkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Upaya yang sejalan dengan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia ini mampu membangkitkan kinerja industri dalam negeri, yang akan turut memberikan efek luas bagi perekonomian nasional seperti peningkatan pada serapan tenaga kerja dan penerimaan devisa.
Baca Juga:
Sebutkan Data MVA dan Kontribusi Ekonomi Manufaktur, Menperin Tepis Isu Deindustrialisasi
Salah satu produk lokal yang sedang digenjot penyerapan penggunaannya adalah pakaian seragam dan sepatu kedinasan. Indikator potensi produk tersebut dapat dilihat dari tingginya nilai belanja, tidak hanya pada instansi di lingkungan pemerintahan, namun juga kebutuhan pembelian seragam oleh perusahaan swasta, sekolah, dan perguruan tinggi.
Baca Juga:
Menperin Kenalkan Konsep Green Mobility Fasilitasi Teknologi Otomotif Masa Depan
“Seragam sebagai identitas komunal akan selalu menjadi prioritas dalam perencanaan anggaran belanja organisasi dan perusahaan dalam rangka mencitrakan visi, misi, dan budaya kerja organisasi,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi di Jakarta, Sabtu (2/9).
Kepala BSKJI mengemukakan, pada aplikasi pengadaan nasional INAPROC, nilai paket belanja seragam dan sepatu untuk tahun ini terpantau mencapai Rp130 miliar. Nilai tersebut belum termasuk transaksi e-Purchasing yang dilakukan melalui etalase produk dari aplikasi e-Katalog LKPP.
“Pemilihan produk lokal yang berkualitas sebagai atribut personal dapat memberikan ruang untuk menumbuhkan kebanggaan terhadap produk dalam negeri,” ungkapnya.