WahanaNews.co | Studi Zebra Technologies mencatat, 7 dari 10 konsumen di kawasan Asia Pasifik cenderung memilih berbelanja secara daring dan sekaligus datang ke gerai, serta menyukai peritel daring yang jelas gerai fisiknya.
Menurut temuan studi tersebut, konsumen saat ini menginginkan pengalaman berbelanja yang mulus dan terintegrasi di semua saluran, bahkan untuk hal kecil seperti memesan kopi sekalipun.
Baca Juga:
Mudahkan Pelanggan Bayar Listrik, PLN Mobile Jalin Kolaborasi dengan MotionPay
"Pandemi telah mengubah cara orang berbelanja. Kami dulu berpikir bahwa selama pandemi orang-orang tidak punya pilihan berbelanja selain daring. Tetapi ketika negara-negara melonggarkan pembatasan seperti sebelum COVID, maka kita melihat bangkitnya kegiatan berbelanja di gerai," kata Senior Vice President and General Manager, Zebra Technologies Asia Pacific Ryan Goh dalam kegiatan jumpa media di Bali, melansir Antara, Selasa (14/3/2023).
Menanggapi kemungkinan dunia bisnis ritel pada tahun 2023, peritel tradisional dengan toko fisik juga harus mempertimbangkan untuk mengoptimalkan toko online mereka, menurut survei tersebut.
"Banyak dari kita --saya tidak tahu bagaimana dengan Indonesia, yang tinggal di AS atau Singapura, memesan kopi secara daring. Hal yang luar biasa adalah ketika saya memesan kopi secara daring maka hal itu jauh lebih cepat ketimbang mengantre. Jadi begitulah, penggabungan daring dan gerai mendorong permintaan dalam ritel," katanya.
Baca Juga:
Wamendag Roro Serahkan Penghargaan Perlindungan Konsumen 2024 kepada Para Kepala Daerah
Ryan melanjutkan dengan mengatakan bahwa perusahaan yang menawarkan teknologi seperti itu berada dalam posisi yang jauh lebih menguntungkan daripada yang tidak.
Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan banyak aspek seperti optimalisasi inventaris termasuk menghindari kerugian, memberdayakan pekerja garis depan dengan perangkat teknologi yang lebih sedikit namun kompeten, dan meningkatkan pengalaman berbelanja konsumen di toko. Ryan mengatakan, ketiga isu tersebut merupakan isu prioritas.
"Bagaimana caranya agar pelanggan kami tahu bahwa mereka memiliki inventaris yang tepat di tempat yang tepat agar tidak kehilangan konsumen? Bagaimana pelanggan bisa mencegah kerugian? Kita berbicara soal meningkatkan pengalaman konsumen, mereka melakukan checkout secara mandiri dan menjadikan hal itu salah satu pengalaman utama berbelanja," ujar Ryan.