WahanaNews.co, Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) yang merupakan salah satu Special Mission Vehicle Kemenkeu melakukan kerja sama melalui penandatanganan Blended Finance Delivery Mechanism (BFDM) Grant Agreement dengan Millennium Challenge Account-Indonesia II (MCA-I) pada Jumat (26/7) di Jakarta.
Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat pembiayaan infrastruktur jangka panjang di Indonesia melalui skema pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan. Acara tersebut disaksikan oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala Lakhdir, Wakil Menteri II Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Thomas Djiwandono, dan CEO Millenium Challenge Corporation, Alice Albright.
Baca Juga:
Wamenkeu Suahasil: Sektor Keuangan Jadi Game Changer Pembangunan Indonesia
Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono yang hadir pada acara tersebut mengatakan bahwa hibah ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk membangun infrastruktur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, yang mencakup penghentian perubahan iklim dan perlindungan lingkungan.
“Pendanaan ini menunjukkan dedikasi pemerintah Indonesia untuk membangun infrastruktur yang bertanggung jawab secara ekologis, yang konsisten dengan dua tujuan global Indonesia, yaitu pencapaian National Determined Contribution dan Net Zero Emission,” lanjut Wamenkeu II.
Selain itu, kolaborasi antara IIF dan MCA-I tidak hanya untuk mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia, tetapi juga fokus pada penguatan kapasitas IIF untuk membiayai proyek infrastruktur berkelanjutan, berbagi pengetahuan dan praktik terbaik dalam pembiayaan infrastruktur berkelanjutan.
Baca Juga:
Selenggarakan Forum Bakohumas, Kemenkeu Tekankan Langkah-langkah Pengelolaan Anggaran Jelang Akhir Tahun
BFDM sendiri merupakan inovasi untuk menggabungkan berbagai sumber pendanaan, seperti pinjaman komersial, hibah, dan investasi, untuk mendukung proyek-proyek pembangunan yang berkelanjutan.
Selain itu, skema BFDM juga membantu sebuah proyek dalam mencapai financial close lebih cepat dan efisien sehingga proyek-proyek pembangunan dapat segera dilaksanakan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Direktur Utama IIF, Reynaldi Hermansjah yang juga hadir pada kesempatan itu menyampaikan bahwa kolaborasi antara IIF dan MCA-I ini merupakan langkah penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Skema BFDM sendiri akan membantu memitigasi risiko pembiayaan kembali sekaligus meningkatkan stabilitas keuangan untuk pengembangan proyek infrastruktur, sehingga mendorong partisipasi investor institusional yang menghasilkan penguatan pasar modal Indonesia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif MCA-I, Maurin Sitorus menyampaikan bahwa kemitraan dengan IIF ini meningkatkan dukungan Program Compact untuk proyek infrastruktur berkelanjutan.
Menurut Maurin Sitorus, kemitraan ini menunjukkan komitmen bersama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui skema pembiayaan yang inovatif. Demikian dilansir dari laman kemenkeugoid, Rabu (31/7).
[Redaktur: JP Sianturi]