“Kemarin Rabu (5/4), saya mendampingi Presiden RI melakukan pemantauan harga dan stok barang kebutuhan pokok di Pasar Rawamangun dan Pasar Johar Baru. Berdasarkan pantauan, hingga saat ini harga bapok terpantau stabil dan stok barang kebutuhan pokok tersedia,” tuturnya.
Hal ini juga sejalan dengan tren inflasi yang menurun sejak Januari 2023. Inflasi Indonesia saat ini sudah berada di bawah 5 persen, yaitu 4,97 persen pada Maret 2023 (YoY). Angka ini relatif rendah dibandingkan negara lain, seperti Turki dan Uni Eropa.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang
Selain inflasi, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, kinerja ekspor Indonesia awal 2023 juga relatif baik dan masih tetap tumbuh di tengah krisis ekonomi dan keuangan global. Ekspor pada Januari-Februari 2023 mencapai USD 43,72 miliar.
Neraca perdagangan juga masih melanjutkan tren surplus sejak Mei 2020. Surplus neraca perdagangan Januari-Februari 2023 mencapai USD 9,36 miliar, lebih tinggi dari periode yang sama pada 2022 sebesar USD 4,80 miliar.
Selanjutnya, untuk meningkatkan kinerja ekspor, Pemerintah Indonesia akan terus menggencarkan penetrasi ke pasar nontradisional, seperti Asia Selatan, Afrika, dan Timur Tengah.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Perdagangan Kanada
Kawasan Asia Selatan memiliki penduduk lebih dari 1,8 miliar jiwa dan produk domestik bruto (PDB) USD 4,43 triliun. Afrika memiliki penduduk lebih dari 1 miliar jiwa dan PDB USD 2,98 triliun.
Sementara, Timur Tengah dengan jumlah penduduknya lebih sedikit atau sekitar 250 juta jiwa, namun memiliki PDB sangat besar, yaitu sebesar USD 4,97 triliun.
Menutup sambutan, Mendag Zulkifli Hasan mengapresiasi acara yang diselenggarakan The Iconomics ini. “Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada The Iconomics yang telah menginisiasi forum ini secara konsisten sejak empat tahun lalu dan sekaligus menjadi ajang penghargaan bagi para CEO terbaik setiap tahunnya,” pungkas Mendag. [jp/jup]