WahanaNews.co, Jeju - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan, perdagangan internasional harus berjalan secara adil tanpa diskriminasi demi mewujudkan sistem perdagangan global yang inklusif dan berkelanjutan.
Pernyataan ini ia sampaikan di sela penutupan Pertemuan Para Menteri
Perdagangan APEC (APEC MRT) 2025 yang berlangsung pada 15-16 Mei 2025 di Jeju, Korea Selatan.
Baca Juga:
Perkuat Indonesia-Korea CEPA, Indonesia Dukung Berbagai Skema Pemanfaatan Kerja Sama
Selama dua hari pelaksanaan, para menteri perdagangan dari 21 Ekonomi APEC menyepakati sejumlah langkah strategis untuk memperkuat kerja sama kawasan dan menjawab tantangan perdagangan global yang kian kompleks.
Para Menteri Perdagangan APEC menyatakan dukungan penuh atas hasil konkret pada Konferensi Tingkat Menteri ke-14 WTO (MC14) yang direncanakan pada Maret 2026 di Kamerun.
Dukungan ini merupakan bagian dari komitmen APEC dalam menjaga relevansi sistem perdagangan multilateral berbasis aturan. Para Menteri Perdagangan APEC juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan digital sebagai katalis pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan inovatif.
Baca Juga:
Mendag Ajak Jepang Perluas Investasi di Sektor Perdagangan
Kolaborasi ini mencakup upaya mengembangkan ekosistem digital yang mendorong partisipasi seluruh pelaku usaha, termasuk pelaku usaha kecil dan menengah. Dalam konteks pemberdayaan ekonomi masyarakat, para Menteri Perdagangan APEC juga
berkomitmen untuk terus memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk
yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan, sebagai bagian dari pilar pembangunan inklusif.
Selain itu, para Menteri Perdagangan APEC menegaskan pentingnya peningkatan konektivitas kawasan
dan penguatan rantai pasok yang tangguh dan berkelanjutan, sebagai respons terhadap disrupsi global dan tantangan logistik pascapandemi.
“Dalam pertemuan ini, Indonesia menekankan pentingnya menjaga sistem perdagangan global yang bebas dari praktik diskriminatif dan proteksionisme. Perdagangan dunia harus dilakukan secara terbuka serta dapat diakses oleh semua negara secara adil,” tegas Mendag Busan.
Di luar pertemuan utama APEC, Indonesia juga memanfaatkan momentum ini untuk melakukan
serangkaian pertemuan bilateral dengan mitra dagang strategis guna memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi bilateral. Beberapa negara yang melakukan pertemuan bilateral dengan Indonesia, antara lain, Selandia Baru, Korea Selatan, Singapura, Chile, dan Jepang.
[Redaktur: Alpredo]