Isu ini menitikberatkan peran perdagangan sebagai mesin pertumbuhan yang memiliki kontribusi signifikan terhadap pencapaian pembangunan berkelanjutan dalam tiga dimensi yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan.
“Hambatan perdagangan bukan instrumen untuk mengatasi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Negara G20 harus memastikan kebijakan terkait lingkungan dan iklim tidak menjadi hambatan dalam perdagangan,” jelas Reza.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Reza juga menekankan pentingnya kolaborasi anggota G20 dalam membangun kepercayaan serta kolaborasi antara negara maju dan berkembang dalam memperkuat sistem perdagangan multilateral. Menurutnya, rantai pasok global yang inklusif, berketahanan, dan terintegrasi merupakan kunci dalam memfasilitasi akses kepada teknologi rendah karbon (low-carbon technologies) serta barang dan jasa yang bermanfaat bagi kelestarian lingkungan.
“Komitmen negara dalam implementasi perjanjian Trade Facilitation Agreement juga dapat menurunkan emisi karbon yang terkait dengan perdagangan secara signifikan,” lanjut Reza.
Pada pertemuan ini, Brasil mengangkat agenda prioritas dalam mendorong kerja sama G20 untuk
meningkatkan integrasi wanita dalam perdagangan global. Anggota G20 terus mengupayakan agar wanita
dapat berpartisipasi lebih ke dalam perdagangan global di tengah berbagai keterbatasan yang menghambat mereka, di antaranya terkait akses finansial dan jaringan profesional.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
Terkait hal ini, Indonesia memandang pentingnya peningkatan akses finansial dan digital bagi wanita dan
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk lebih terintegrasi dalam perdagangan global. G20 perlu terus meningkatkan kebijakan perdagangan dalam pengembangan kapasitas serta asistensi teknis bagi wanita untuk peningkatan daya saing terutama dalam mengatasi lemahnya akses finansial dan jaringan bisnis serta informasi pasar.
“Akses terhadap keuangan dan digital merupakan tantangan bagi integrasi wanita dalam perdagangan internasional. Untuk itu, G20 perlu memberikan dukungan konkret bagi kolaborasi dan kerja sama antarnegara dalam pengembangan kapasitas untuk peningkatan daya saing bagi wanita dan UMKM,” jelas
Reza.
Pada pertemuan, Brasil juga mengangkat isu pentingnya integrasi dimensi pembangunan berkelanjutan
dalam perjanjian investasi internasional. Isu prioritas ketiga ini menekankan pada pentingnya peran Foreign Direct Investment (FDI) dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Terutama, bagi negara
berkembang.