Penurunan ekspor pada April 2024 tersebut disumbang oleh menurunnya ekspor nonmigas sebesar 14,06 persen dan sektor migas yang naik 5,04 persen dibandingkan Maret 2024 (MoM).
Secara rinci, Mendag menjelaskan, kinerja ekspor nonmigas April 2024 secara bulanan mencatatkan pertumbuhan negatif pada seluruh sektor. Pada bulan April ini, ekspor sektor pertanian anjlok sebesar
30,97 persen, diikuti sektor industri pengolahan yang turun sebesar 15,95 persen dan sektor pertambangan yang turun sebesar 4,46 persen (MoM).
Baca Juga:
Tinjau Pasar Prawirotaman, Mendag: Jelang Nataru, Harga Bapok Stabil dan Pasokan Terjaga
Tekanan ekspor di April tersebut tidak lepas dari efek Idulfitri; penurunan harga beberapa komoditas seperti batu bara, besi dan baja, serta minyak
kelapa sawit; dan penurunan permintaan dari beberapa negara mitra dagang utama Indonesia.
Impor Turun pada April 2024
Sementara itu, nilai impor selama April 2024 tercatat sebesar USD 16,06 miliar. Kinerja impor ini berkontraksi 10,60 persen dibandingkan Maret 2024 atau naik 4,62 persen dibandingkan April 2023.
Baca Juga:
Mendag Budi Sosialisasikan Permendag Perdagangan Antarpulau Terbaru
Penurunan kinerja impor di April 2024 dipicu turunnya impor nonmigas sebesar 10,51 persen dan migas sebesar 11,01 persen (MoM). Secara tahunan, nilai impor April 2024 naik 4,62 persen dibandingkan April 2023 (YoY).
Di sisi lain, pelemahan impor tersebut disebabkan oleh menurunnya permintaan impor pada seluruh
golongan penggunaan barang. Kontraksi terdalam dialami impor barang konsumsi yang nilainya turun
23,96 persen, kemudian bahan baku/penolong yang turun 9,28 persen, dan barang modal yang turun
8,10 persen (MoM).
Penurunan terbesar pada impor barang konsumsi utamanya disebabkan oleh penurunan nilai impor selain dari beras setengah giling atau digiling seluruhnya, bawang putih, monitor dan proyektor berwarna, jeruk mandarin (termasuk tangerin dan satsuma), dan bahan bakar kendaraan bermesin diesel.