WahanaNews.co, Jakarta -
Kementerian Perindustrian aktif memperkenalkan kemampuan industri dalam negeri melalui berbagai ajang tingkat internasional. Misalnya, Kemenperin memfasilitasi lima industri logam untuk berpartisipasi pada pameran International Construction Week (ICW) & BuildXpo Malaysia 2024 di Kuala Lumpur, selama tanggal 22-24 Oktober 2024.
“Pameran ini merupakan ajang penting bagi Indonesia untuk mempromosikan industri logam dalam negeri sehingga bisa membuka peluang akses pasar dan kerja sama internasional,” kata Direktur Industri Logam, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Rizky Aditya Wijaya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (5/11).
Baca Juga:
Kemenperin: SDM Kreatif Topang Industri Furnitur Semakin Inovatif
Kelima produsen logam nasional yang terlibat tersebut, yaitu PT Auri Steel Metalindo, PT Golden Agin Nusa, PT Fumira, PT Sunrise Steel, dan PT Jakarta Cakratunggal Steel Mills. Delegasi Indonesia ini menampilkan beragam produk logam untuk kebutuhan konstruksi seperti baja ringan, pintu baja, billet dan rod untuk konstruksi, serta genteng metal.
Direktur Industri Logam menjelaskan, sektor konstruksi memiliki andil yang besar dalam mendukung perkembangan ekonomi suatu negara. Di dalam sektor ini, penggunaan produk logam juga berperan signifikan dalam membangun infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Produk logam digunakan dalam berbagai konstruksi, mulai dari bangunan gedung, jembatan, jalan raya, hingga fasilitas publik lainnya. Keberlanjutan dan kualitas konstruksi sangat tergantung pada keandalan dan kualitas produk logam yang digunakan,” paparnya.
Baca Juga:
Pacu Teknologi Modern IKM, Kemenperin Genjot Investasi di Sektor Startup
Rizky mengemukakan, partisipasi Indonesia dalam gelaran ICW & BuildXpo Malaysia 2024 merupakan wujud kerja sama antara Kemenperin RI dengan KBRI Kuala Lumpur. Melalui kolaborasi ini, terbangun Paviliun Indonesia dengan total luasan lahan sebesar 60 meter persegi.
“Perwakilan Indonesia pada acara tersebut diharapkan mampu mengenalkan produk logam dalam negeri dengan inovasi dan teknologi mumpuni yang dimiliki masing-masing perusahaan,” tuturnya. Demikian dilansir dari laman kemenperingoid, Selasa (5/11).
[Redaktur: JP Sianturi]