Menurut IMF, bantuan itu akan memperluas ruang fiskal untuk membiayai prioritas iklim yang diidentifikasi dalam rencana pihak berwenang.
"Termasuk dengan mengkatalisasi pembiayaan lain, dan mengurangi tekanan eksternal dari investasi iklim yang intensif impor," tambah IMF.
Baca Juga:
Indonesia-Chile Sepakat Memulai Negosiasi Sejumlah Bidang Baru
Ekonomi Bangladesh terpukul oleh kenaikan harga pangan dan energi yang tajam imbas perang Rusia-Ukraina. Negara Asia Selatan itu telah mendekati IMF sejak awal tahun ini untuk mendapatkan dukungan.
Bangladesh mengalami pemadaman listrik dalam beberapa bulan terakhir, kadang-kadang hingga 13 jam sehari. Hal itu terjadi karena kelangkaan bahan bakar.
2. Sri Lanka
Baca Juga:
Optimalkan Perjanjian Dagang IC-CEPA, Dirjen PEN Pimpin Misi Dagang ke Cile
IMF memberikan persetujuan sementara atas pinjaman US$2,9 miliar atau setara Rp42,63 triliun (asumsi kurs Rp14.700 per dolar AS) kepada Sri Lanka.
"Kesepakatan tingkat staf hanyalah perjalanan awal dari jalan panjang bagi Sri Lanka," kata pejabat senior IMF Peter Breuer dikutip dari Reuters, Kamis (1/9).
Mereka mengatakan keberhasilan Sri Lanka untuk mengatasi masalah ekonomi di negaranya dengan dana pinjaman ini bergantung dari cara pemerintah baru mengelola utang tersebut.