WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Yassierli mengungkapkan bahwa pihaknya telah menggelar rapat dengan Presiden Prabowo Subianto terkait situasi PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang pada Senin (21/10/2024) lalu.
Menurutnya, arahan Presiden Prabowo sangat jelas, yaitu tidak boleh ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap para pegawai.
Baca Juga:
Menaker Mendorong Penerapan Kondisi Ketenagakerjaan Standar Internasional
"Pemerintah sangat peduli dengan situasi Sritex, dan PHK tidak boleh terjadi. Itu poin utama. Kami meminta Sritex untuk terus beroperasi seperti biasa dan meyakinkan seluruh karyawan agar tetap tenang karena pemerintah akan mencari solusi terbaik," ujar Yassierli di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Yassierli menjelaskan bahwa alasan utama pemerintah sangat peduli terhadap Sritex adalah demi melindungi belasan ribu tenaga kerja yang terancam, dengan jumlah karyawan Grup Sritex yang mencapai sekitar 11.249 orang.
"Presiden tegas menolak PHK, dan kita tidak akan membiarkannya terjadi!" katanya.
Baca Juga:
Menaker Ida Fauziyah: Program K3 2024-2029 Dukung Proyek Strategis Nasional
Mengacu pada instruksi Presiden Prabowo, Yassierli mengatakan bahwa pemerintah baru memulai langkah awal dalam menghadapi masalah ini.
Oleh karena itu, Presiden tidak ingin terjadi kegaduhan yang diakibatkan oleh PHK besar-besaran, mengingat Sritex merupakan perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara.
"Kami berada di awal pemerintahan, dan kami ingin memulai dengan baik serta memberikan sinyal kepada perusahaan bahwa pemerintah hadir dan akan mencegah segala isu yang dapat mengganggu perekonomian dan karyawan," jelas Yassierli.
Yassierli memastikan bahwa Sritex masih berproduksi dan para pegawainya tetap bekerja seperti biasa.
Dari segi hukum, Sritex masih berjuang melalui proses kasasi setelah dinyatakan pailit.
"Proses hukum di tingkat kasasi masih berjalan, namun produksi terus berlangsung tanpa ada PHK, karyawan pun senang, dan kami optimis dengan masa depan Sritex," pungkasnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]