Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara dalam pertemuan COP 27 di Mesir, Selasa (08/11/2022), secara virtual.
Luhut mengatakan, kebijakan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi emisi karbon. Namun demikian, upaya ini menurutnya membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak.
Baca Juga:
Eksepsi Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti Kasus Pencemaran Luhut Ditolak Hakim
"Pada kesempatan yang baik ini di COP 27, saya mengajak semua orang untuk bisa menghadiri puncak acara KTT G20, Presidential Summit di Bali. Kami akan mengumumkan salah satu langkah sukses kami dalam menghentikan operasional pembangkit batubara dan mengubahnya ke pembangkit berbasis EBT," tutur Luhut dalam pertemuan COP 27, Selasa (8/11/2022).
Luhut menilai, untuk bisa mengakselerasi target NZE diperlukan akselerasi sistem dan juga memperkaya kerangka kerja dalam transisi energi.
Menurutnya, PLN pun akan memensiunkan PLTU-nya secara bertahap. Oleh karena itu, lanjutnya, ini memerlukan kerja bersama karena untuk menjalankan proyek ini butuh investasi yang tidak sedikit.
Baca Juga:
Menko Marves Kaji Rencana Pembangunan Terminal LNG Bali
"Kami sangat terbuka atas kolaborasi dengan para partner dan juga negara tetangga. Kami akan menjelaskan success story kerja sama kami dengan Jepang untuk bisa menurunkan emisi global," tandas Luhut.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa memensiunkan PLTU merupakan insiatif PLN dalam mempercepat tercapainya target NZE di 2060. PLN akan memensiunkan 6,7 Giga Watt (GW) PLTU pada 2040 mendatang dan total 16 GW hingga 2060 mendatang.
"Sebagai bagian dari komitmen NZE 2060, PLN berkomitmen untuk menghentikan PLTU pada umur ekonomisnya, bukan memperpanjang. Dan kami bahkan mempercepat masa pensiun ini sebagai bukti komitmen kami dalam mengejar target NZE," ujar Darmawan.